Warga Gorontalo Hilang

Kronologi Penemuan Ridwan Subetan, Pemuda Gorontalo yang Hilang di Bukit Layang Gorontalo

Komandan Regu Tim SAR gabungan Gorontalo, Syahrullah Kumaunang mengatakan pencarian dilanjutkan pada Kamis (23/11/2023) sekitar pukul 07.00 Wita

Penulis: Husnul Puhi | Editor: Aldi Ponge
SAR gabungan
Kondisi Ridwan Subetan saat ditemukan Tim SAR gabungan di Bukit Layang Hulonthalangi, Kota Gorontalo. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Kronologi Basarnas Gorontalo menemukan Ridwan Subetan (32) yang hilang di bukit layang Hulonthalangi, Kota Gorontalo pada Kamis (23/11/2023)

Komandan Regu Tim SAR gabungan Gorontalo, Syahrullah Kumaunang mengatakan pencarian dilanjutkan pada Kamis (23/11/2023) sekitar pukul 07.00 Wita

"Awal mula operasi hari ketiga itu kita mulai dari pagi hari, dan kita bagi menjadi dua tim. Namun, sampai siang hari korban posisi masih nihil," ungkapnya saat ditemui TribunGorontalo.com di posko pencarian malam hari.

Saat siang hari, pihaknya pun beristirahat sejenak dan akan melanjutkan pencarian di sore hari.

Ssaat tim gabungan tersebut beristirahat, hanya berselang sejam, tiba-tiba mereka mendapatkan kabar dari seorang warga melalui sambungan radio, bahwa ia melihat keberadaan korban.

"Seorang warga bapak-bapak itu menyampaikan kabar ke kami bahwa korban berada di sebelahnya puncak layang itu," ujar Syahrullah.

Syahrullah mengerahkan timnya untuk bersiap-siap menuju lokasi yang dikabarkan oleh warga tersebut. Tim SAR gabungan menuju ke lokasi untuk memastikan, bahwa kabar yang dikabarkan warga tersebut benar adanya.

"Pada pukul 13.00 Wita itu kami langsung bergeser ke lokasi dan menaiki gunung. Lumayan jauh lokasinya, sekitar ada 5 - 6 kilometer," jelasnya.

Sekira pukul 16.30 Wita, Tim Sar Gabungan menemukan korban dalam keadaan selamat di posisi koordinat 0°30'16.636"N - 123°02'32.166"E.

Kemudian tim gabungan itu melihat, bahwa memang korban yang mereka cari itu sesuai dengan informasi yang dikatakan oleh warga tersebut.

Kata Syahrullah, saat ditemukan, kondisi korban cukup memprihatinkan. Ia tampak lemas dan ketakutan.

Korban disebut tak mau bertemu siapa pun. Bahkan, ia masih berencana bunuh diri dari atas tebing itu.

"Ada sedikit drama sih saat kami menemukan korban di gunung itu. Dikarenakan korban ini tak ingin bertemu dengan siapapun dan petugas," imbuhnya.

Karena itu, dengan terpaksa personel tim gabungan melepas pakaian dinas lapangan (PDL).

Kemudian, dua petugas SAR membujuk korban denga secara humanis, agar korban ingin dievakuasi.

Setelah berhasil membujuknya, para petugas lalu membopong korban dari atas tebing. Sebab rute dari bukit layang itu sangat licin akibat diguyur hujan.

Korban kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Bioklinik, Jl Pangeran Diponegoro No 39, Limba B, Kota Selatan, Kota Gorontalo.

"Hingga saat ini korban, kami sudah serah ke pihak keluarga, dan operasi ini kami nyatakan ditutup," pungkasnya. 

Diketahui, Ridwan Subetan keluar dari rumah  pada Jumat (17/11/2023) malam hari.

Ridwan Subetan sempat membawa senjata tajam saat mendaki malam hari ke bukit layang.

Dia diduga melakukan upaya bunuh diri setelah sebelumnya ada luka di perut dan di tanganu.

Adik Ridwan, Akhmad Subetan membenarkan Ridwan sebelum hilang sempat datang ke rumah dalam kondisi luka di bagian tangan dan perut.

Akhmad menduga Ridwan mengalami stres hingga melukai dirinya sendiri. Karena sebelumnya keluarga memberi tahu bahwa kakak kandungnya itu mencoba bunuh diri.

“Dia itu datang ke mari di rumah,  adik saya lihat perutnya ada luka dan nadi tangan kanan itu ada darah,” jelas Akhmad.

Ridwan sempat bertemu dengan keluarga dan mengaku hendak bunuh diri. Karena tak ditanggapi serius, Ridwan lantas pergi ke arah bukit.

“Adik saya tidak menyusul karena biasa pasti dia balik. Karena pernah berkelahi dengan saya dia ke atas baru dua jam kemudian dia balik,” tutur Akhmad.

Hingga saat ini Tim Sar gabungan masih terus mencari keberadaan korban yang hilang sejak Jumat (17/11/2023) tersebut.

Polisi kerahkan anjing pelacak

Anjing bernama Buster milik Direktorat Samapta Polda Gorontalo ikut dilibatkan dalam pencarian orang hilang di Pegunungan Hulonthalangi, Rabu (22/11/2023). 

Buster, seekor anjing Belgian Malinois, dilatih khusus untuk pencarian orang hilang atau bangkai mayat.

Ia memiliki indra penciuman yang sangat tajam, sehingga dapat membantu polisi dalam pencarian korban.

Pencarian yang dilakukan oleh Basarnas Gorontalo bersama aparat kepolisian sebelumnya belum membuahkan hasil sejak dilakukan Senin (20/11/2023). 

Hingga siang hari ini, Rabu (22/11/2023), belum ada tanda-tanda keberadaan korban.

Karena itu, aparat kepolisian Direktorat Samapta Polda Gorontalo menurunkan Buster dalam operasi lanjutan.

Buster diarahkan untuk mencium pakaian korban. Setelah itu, Buster mengikuti jejak korban di lapangan.

Bripda Marcelino Pola sebagai pawang anjing K - 9 mengatakan, bahwa anjing tersebut memiliki spesifikasi SAR.

"Jadi untuk spesifikasi satwa yang kami bawa ini adalah anjing SAR," ungkapnya singkat.

Menurut Marcelino, persentase keberhasilan penemuan korban hilang, kata Marcelino, anjing mendapat 9 dari 10 point.

"Karena belum ada alat yang lebih canggih dari pada satwa anjing K - 9 yang dapat digunakan untuk mencari korban hilang seperti ini," jelasnya.

Terkait perbedaan anjing K-9 dibanding dengan anjing pada umumnya, kata Marcelino, tentu berbeda.

Sebab, anjing jenis Belgian Malinois tersebut dianugerahi indra penciuman lebih tajam dibanding anjing lainnya.

Anjing K-9 milik Samapta Polda Gorontalo itu telah melakukan pencarian dan sejumlah kasus di Gorontalo.

"Dari total yang pernah kami tangani dan menurunkan anjing ini sekitar 6 kasus di Gorontalo. Salah satunya penemuan mayat yang hanyut di Sungai Limboto," ucapnya.

Untuk jumlah anjing pelacak jenis SAR tersebut tinggal satu ekor, yang lainnya telah dipensiunkan dari pekerjaannya untuk mencari korban hilang dan bangkai mayat di Gorontalo.

Lebih lanjut, Marcelino menjelaskan terkait SOP dari tata cara umtuk melakukan pencarian korban hilang atau bangkai mayat dengan menggunakan anjing K-9 tersebut.

"Untuk pencariannya, kami lakukan penciuman terlebih dahulu dari barang-barang yang dimiliki korban. Setelah itu baru turun ke lapangan," tutup Marcelino. (Husnul)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved