Jatanras

Pulang Sendirian ke Rumah, Wanita Gorontalo Ini Nyaris Dirudapaksa Tetangga

Ibu korban mengaku jika kejadian yang menimpa anaknya itu terjadi pada Selasa malam (21/11/2023) tepatnya pukul 23.30 Wita.

Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Wawan Akuba
ilustrasi
Ilustrasi rudapaksa. 

TRBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Wanita dibawah umur di Kecamatan Tolangohula Gorontalo nyaris mengalami rudapaksa dari seorang tetangganya. 

Hal itu diungkapkan oleh ibu dan paman korban saat menyambangi Polres Gorontalo guna melakukan BAP, Rabu (22/11/2023).

Ibu korban mengaku jika kejadian yang menimpa anaknya itu terjadi pada Selasa malam (21/11/2023) tepatnya pukul 23.30 Wita.

Ia menceritakan kronologis yang dilakukan oleh terduga pelaku kepada anaknya. Terduga pelaku diketahui merupakan warga sekampung dengan korban.

Pada pukul 23.00 Wita, korban dengan mengendarai sepeda motor menuju rumahnya di Desa Sidoarjo, Kecamatan Tolangohula, Kabupaten Gorontalo.

Diketahui korban baru selesai mengikuti rapat. Korban mesti harus melalui beberapa desa untuk sampai kerumahnya.

Saat berangkat ke sekretariat, dirinya ditemani oleh sahabatnya. Namun ketika selesai rapat menurut cerita sang ibu, korban hanya sendirian.

Ditengah perjalanan, korban merasa ada motor yang membuntutinya dari belakang.

Benar saja, tak lama setelah kecurigaannya, satu sepeda motor yang dikendarai oleh dua pria tiba-tiba menyalip motor korban dan memintanya untuk berhenti.

Awalnya korban tak menaruh curiga, sebab orang yang turun dari motor adalah seorang pria yang dikenalinya.

pria yang merupakan terduga pelaku itu kemudian meminta pertolongan ke korban dengan dalih yang tidak begitu jelas.

Karena merasa tak ada hal yang patut dicurigai dirinya mengiyakan permohonan sang terduga.

Namun anehnya, terduga meminta rekannya tidak ikut bersamanya. Dengan begitu, korban dan pelaku berboncengan menggunakan motor korban.

Korban mulai curiga karena si pelaku membawanya ke salah satu perkebunan tebu yang jauh dari pemukiman.

Jalanan yang dilalui juga bukan jalan utama, melainkan jalan menuju perkebunan, sehingga korban dalam hati berspekulasi bahwa dirinya akan dirudapaksa.

Selang beberapa saat menjajali area perkebunan, pelaku tiba-tiba berhenti di sebuah tempat yang sangat gelap.

Sama-samar korban melihat beberapa meter ada sebuah pondok yang diduga merupakan pondok para petani.

Dengan cepat dirinya langsung turun dari motor dan segera melarikan diri.

Tak berselang lama, pria yang menurut ibunya berbadan kekar itu, dengan mudah melumpuhkan karban.

Terduga pelaku sempat menggerayangi korban dengan memaksanya untuk membuka pakaiannya. Korbanpun menolak dan berteriak meminta pertolongan sambil menangis.

Namun dengan tenaga yang kalah jauh, akhirnya korban mendapat kekerasan. Setelah insiden itu, korban diancam untuk tidak membeberkan kejadian itu ke siapa-siapa. 

Bahkan, korban juga turut mendapat ancaman pembunuhan. Untuk menghilangkan jejaknya pelaku akhirnya menyita HP milik korban.

Beruntung, korban telah melaporkan kejadian itu ke kekasihnya melalui pesan whatsapp. Setelah melakukan perbuatan bejatnya, pelaku akhirnya mengantar korban ke rumahnya.

Namun menurut cerita pamannya, pelaku tidak mengantarnya sampai ke rumah korban, melainkan beberapa puluh meter sebelum rumahnya.

Setelah sampai di rumahnya sekira pukul 00.00 wita, akhirnya korban menceritakan kejadian pilu itu ke kakanya dan Kaka iparnya.

Dengan amarah yang menggebu-gebu, Kaka korban akhirnya memanggil paman korban untuk segera melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Tolangohula.

Pasca dilakukan pemeriksaan, Pihak kepolisian segera menuju ke rumah pelaku untuk mengamankannya.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved