Harta Pejabat Gorontalo
Harta Anggota DPD RI Asal Gorontalo, Fadel Muhammad Terkaya Punya Rp 150 Miliar
Hal tersebut berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara atau LHKPN anggota DPD RI yang diterbitkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK
Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Fadel Muhammad, menjadi terkaya di antara 4 Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Gorontalo.
Hal tersebut berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara atau LHKPN anggota DPD RI yang diterbitkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui e-LHKPN.
Fadel Muhammad, yang mewakili provinsi Gorontalo di DPD, terdaftar memiliki kekayaan yang mencapai Rp 150 miliar.
Angka ini mencakup berbagai aset tanah dan bangunan, alat trasportasi, harta bergerak, surat berharga, serta kas dan setara kas.
Berikut rincian kekayaan Fadel Muhammad dikutip dari e-LHKPN pada Selasa 07 November 2023.
Sebagai informasi, laporan ini disampaikan pada 13 Maret 2023 untuk periode 2022.
A. TANAH DAN BANGUNAN : Rp. 109.206.000.000
1. Tanah dan Bangunan Seluas 1200 m2/1800 m2 di Kota Jakarta Selatan, Hasil Sendiri Rp. 71.400.000.000
2. Tanah Seluas 2600 m2 di Kabupaten/Kota Bogor, Hasil Sendiri Rp. 2.600.000.000
3. Tanah Seluas 1000 m2 di Kabupaten/Kota Bogor, Hasil Sendiri Rp. 1.000.000.000
4. Tanah Seluas 1805 m2 di Kabupaten/Kota Bogor, Hasil Sendiri Rp. 1.805.000.000
5. Tanah Seluas 3888 m2 di Kabupaten/Kota Bogor, Hasil Sendiri Rp. 3.888.000.000
6. Tanah Seluas 2483 m2 di Kabupaten/Kota Bogor, Hasil Sendiri Rp. 2.483.000.000
7. Tanah dan Bangunan Seluas 4225 m2/115 m2 di Kabupaten/Kota Bogor, Hasil Sendiri Rp. 6.567.500.000
8. Tanah dan Bangunan Seluas 12175 m2/400 m2 di Kabupaten/Kota Bogor, Hasil Sendiri Rp. 19.462.500.000
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN : Rp. 2.790.000.000
Mobil, Lexus LM MPV Tahun 2021, Hasil Sendiri Rp. 2.790.000.000
C. HARTA BERGERAK LAINNYA: Rp. 1.700.350.000
D. SURAT BERHARGA: Rp. 41.465.407.772
E. KAS DAN SETARA KAS: Rp. 1.761.000.000
F. HARTA LAINNYA: ----
Sub Total: Rp. 156.922.757.772
III. HUTANG: ----
IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III): Rp. 156.922.757.772
KPK menegaskan, bahwa rincian harta kekayaan yang dilaporkan ini merupakan dokumen yang dicetak secara otomatis dari elhkpn.kpk.go.id.
Seluruh data dan informasi yang tercantum dalam dokumen LHKPN diisi dan dikirimkan sendiri oleh Penyelenggara Negara melalui elhkpn.kpk.go.id.
Namun, tidak dapat dijadikan dasar oleh Penyelenggara Negara yang bersangkutan atau siapapun juga untuk menyatakan bahwa harta kekayaannya tidak terkait tindak pidana.
"Apabila dikemudian hari terdapat harta kekayaan milik Penyelenggara Negara dan/atau Keluarganya yang tidak dilaporkan dalam LHKPN, maka Penyelenggara Negara wajib untuk bertanggung jawab sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku," tulis KPK dalam catatan di LHKPN.
Profil Fadel Muhammad
Prof. Dr. Ir. H. Fadel Muhammad Al-Haddar adalah politikus Indonesia.
Ia pernah menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan pada Kabinet Indonesia Bersatu II dari 22 Oktober 2009 hingga reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu II, 18 Oktober 2011.
Setelah itu, mantan Menteri Kelautan itu menjabat sebagai Anggota DPR RI periode 2014-2019 dapil Gorontalo.
Ia juga sebagai Guru Besar bidang Public Sector Entrepreneurship Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya.
Sebelumnya, ia juga menjabat sebagai Gubernur Provinsi Gorontalo sejak 10 Desember 2001 hingga 22 Oktober 2009.
Pada Pemilihan Kepala Daerah Provinsi Gorontalo 2006 yang dilaksanakan pada 26 November 2006, ia memperoleh 81 persen suara.
Nilai ini merupakan tertinggi di Indonesia untuk pilkada sejenis dan tercatat di rekor MURI sebagai rekor pemilihan suara tertinggi di Indonesia untuk pemilihan Gubernur.
Fadel sebelumnya adalah seorang pengusaha dan politikus Indonesia.
Ia juga pernah menjabat sebagai Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ketua DPD I Golkar di Gorontalo,Wakil Ketua Umum DPP Golkar.
Fadel meraih gelar Insinyur dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1978, meraih Doktor di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, dan menjadi Profesor di Universitas Brawijaya, Malang.
Saat sedang menempuh pendidikan di ITB, ia pernah mendapatkan tawaran beasiswa untuk belajar di Institut Teknologi California, namun tawaran tersebut ditolaknya.
Ia pernah bergabung dengan Menwa ITB. Ia adalah salah seorang pendiri Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan mantan pemimpin Grup Bukaka yang juga didirikannya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.