Elon Musk: Kecerdasan Buatan AI Ancam Kemanusiaan

Dalam acara dua hari yang dihadiri oleh pemimpin dunia, masyarakat sipil, dan perusahaan teknologi terkemuka, Musk menyatakan bahwa AI adalah salah sa

Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com
Elon Musk. 

TRIBUNGORONTALO.COM -- Elon Musk, pendiri Tesla dan pemilik Twitter (X), menghadiri pertemuan AI pertama di dunia di Bletchley Park, Milton Keynes.

Dalam pertemuan itu, ia mengungkapkan keprihatinannya terhadap perkembangan Kecerdasan Buatan (AI).

Dalam acara dua hari yang dihadiri oleh pemimpin dunia, masyarakat sipil, dan perusahaan teknologi terkemuka, Musk menyatakan bahwa AI adalah salah satu ancaman terbesar bagi kemanusiaan.

Musk memperingatkan bahwa manusia sekarang menghadapi situasi di mana AI memiliki potensi untuk menjadi jauh lebih cerdas daripada manusia tercerdas.

Musk khawatir apakah manusia dapat mengendalikan AI sebanding dengan kecerdasan tersebut.

Namun, ia juga berpendapat bahwa manusia bisa berusaha membimbing AI ke arah yang bermanfaat.

Dalam pertemuan ini, Musk berharap peserta dapat mencapai konsensus internasional dan menciptakan wasit pihak ketiga yang dapat menjadi pengawas AI.

Pihak-pihak terkemuka, termasuk Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris, turut hadir dalam pertemuan ini.

Raja Charles, yang juga menghadiri acara tersebut, menyoroti pentingnya mengatasi risiko AI dengan kegentingan, persatuan, dan kekuatan bersama.

Ia membandingkan potensi AI dengan penemuan-penemuan besar dalam sejarah seperti listrik, pemecahan atom, internet, dan penemuan api.

Meskipun AI memiliki potensi untuk mengobati atau bahkan menyembuhkan kanker atau penyakit Alzheimer, Raja Charles menekankan perlunya upaya untuk menjaga AI tetap aman dan terjamin.

Selain itu, Raja Charles menggarisbawahi pentingnya kerja sama internasional dalam menghadapi tantangan AI, yang tidak menghormati batas-batas negara.

Dua puluh delapan negara, termasuk Amerika Serikat dan Tiongkok, telah menandatangani perjanjian untuk memahami bersama peluang dan risiko AI.

Meskipun Elon Musk memperingatkan tentang bahaya AI, kepala komunikasi Meta, Sir Nick Clegg, mengingatkan tentang regulasi yang terlalu ketat.

Ia berpendapat bahwa ancaman terhadap berakhirnya peradaban akibat AI telah dibesar-besarkan, tetapi pemerintah perlu bekerja sama dalam mengatasi risiko pemilu akibat disinformasi yang diciptakan oleh AI, seperti deepfake.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved