Akademisi UNG Gorontalo Kritik Pemasangan Baliho Caleg di Pohon, Dianggap Merusak Lingkungan

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Akademisi Universitas Negeri Gorontalo, Sri Sutarni Arifin mengkritik pemasangan baliho calon legistlatif (caleg) di pepohonan.

Menurut Sri, tindakan tersebut bagian dari merusak lingkungan.

Dia menyarankan agar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) lebih memperhatikan fenomena seperti ini.

Sejauh ini kata Sri, tidak ada sosialisasi ke masyarakat mengenai perlindungan pohon.

"DLH kurang sosialisasi terkait perlindungan pohon ke masyarakat. Hanya melakukan kegiatan-kegiatan rutin saja, tetapi tidak memperhatikan isu yg sedang berkembang," jelasnya.

Pantauan TribunGorontalo.com, Senin (25/7/2023), banyak baliho caleg bertebaran di pepohonan, terutama di Jl Jaksa Agung Suprapto Kota Gorontalo atau kawasan kawasan SMP Negeri 6 Gorontalo sampai Mega Zanur Mall.

Dosen UNG itu menilai perbuatan oknum caleg telah merusak atau melukai pohon.

Sri mulai membandingkan kondisi tersebut dengan kota-kota lainnya seperti di Makassar Sulawesi Selatan.

Baca juga: Dahulu Paling Dicari, Kini Pedagang Masker di Gorontalo Merana Sepi Pembeli, Omset 8 Ribu per Hari

Dia menyebut daerah Sulsel pernah dibuat gerakan tidak menjadikan pohon sebagai tempat kampanye.

Sri meminta pemerintah merespon fenomena ini, sehingga pepohonan di Gorontalo tetap terjaga.

Dia bahkan menilai caleg bersangkutan tidak paham atau tidak pro lingkungan.

Kata Sri, Perda perlindungan pohon di Gorontalo memang belum ada, karena masih melekat pada Perda Keindahan.

Dia mengungkapkan, perda perlindungan pohon masih sementara diajukan.

"Tapi saya tidak tahu sudah sampai dimana perkembangan pengajuan itu. Mestinya kalau perda ini ada, hal-hal seperti ini juga diatur di dalamnya," tutur Sri menegaskan. (*)