PLN Gorontalo

Manfaatkan Air, PLN Kini Masif Kembangkan PLTA dan Mikro Hidro

Karena itu, air menjadi aspek penting dalam proses bisnis PT PLN. Saat ini, menurut Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, pihaknya terus berinovasi. 

Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com
Sebagai negara agraris dengan sumber air yang melimpah, kini PLN tengah mengembangkan teknologi hidrogen untuk menghasilkan listrik. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - PLN menunjukkan komitmennya dalam pemanfaatan air untuk energi berkelanjutan. 

Karena itu, air menjadi aspek penting dalam proses bisnis PT PLN. Saat ini, menurut Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, pihaknya terus berinovasi. 

Kata dia, sebagai negara agraris dengan sumber air yang melimpah, kini PLN tengah mengembangkan teknologi hidrogen untuk menghasilkan listrik. 

PLN telah mengoperasikan 266 Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dengan total kapasitas 18,9 Gigawatt (GW).

"PLN memanfaatkan air untuk menghasilkan listrik bersih dan mampu melistriki jutaan masyarakat di seluruh Indonesia. Selanjutnya, PLN bertekad terus mengembangkan teknologi ketenagalistrikan yang berbasis hidrogen untuk mengurangi ketergantungan kita pada energi fosil. Ini juga dalam rangka mencapai  target Net Zero Emission tahun 2060. ," ujar Darmawan.

Darmawan melanjutkan, sebagai BUMN yang memanfaatkan air untuk proses bisnisnya, PLN mengedepankan tata kelola yang berkelanjutan. 

Sepanjang tahun 2022, total konsumsi air PLN mencapai 24 juta metrik ton. 

Konsumsi air ini mayoritas digunakan untuk kegiatan operasional baik pembangkitan maupun domestik.

"Kami mengedepankan aspek keberlanjutan dalam penggunaan air ini. Kami juga melakukan efisiensi penggunaan air sehingga bisa mengurangi volume air baku yang dikonsumsi," ujar Darmawan.

Misalnya, dalam kegiatan operasional pembangkit, PLN menggunakan air dengan sistem closed cycle atau penggunaan kembali sehingga meminimalisir limbah. 

PLN mengedepankan prinsip 3R ( Reduce, Reuse, Recycle) dalam pemanfaatan air untuk bisa mendukung efisiensi.

"Program efisiensi air ini justru berkontribusi pada masyarakat melibatkan stakeholder seperti kelompok masyarakat untuk penyediaan air dari sumber lain. Target dari program tersebut adalah mengoptimalkan penggunaan air untuk kegiatan pembangkit," tambah Darmawan.

Program efisiensi air yang dilakukan PLN mampu menurunkan pemakaian air baik untuk operasional pembangkitan maupun untuk kegiatan pendukung sebesar 23,12 juta metrik ton dari 33 pembangkit di PLN lewat prinsip 3R.

Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Herry Trisaputra Zuna menjelaskan pengelolaan air yang berkelanjutan menjadi prioritas pemerintah saat ini. 

Hal ini sejalan dengan prinsip Enviromental, Social and Governance (ESG) dan Sustainable Development Goals (SDGs).

"Pemerintah saat ini melakukan berbagai upaya untuk bisa meningkatkan pengelolaan air yang berkelanjutan. Pengelolaan air yang berkelanjutan berperan penting pada perubahan iklim dan kesejahteraan masyarakat," ujar Herry.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved