Lebaran Ketupat Gorontalo
Fadel Muhammad Kritik Lokasi Pacuan Kuda di Perayaan Lebaran Ketupat Gorontalo: Saya Prihatin
Ia pun mengkritik lokasi pacuan kuda. Sebab kata dia lokasinya tak terurus. Padahal kerap ramai setiap Lebaran Ketupat Gorontalo.
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Fadel Muhammad hadiri pacuan kuda pada perayaan Lebaran Ketupat Gorontalo siang tadi, Sabtu (29/4/2023).
Ia pun mengkritik lokasi pacuan kuda. Sebab kata dia lokasinya tak terurus. Padahal kerap ramai setiap Lebaran Ketupat Gorontalo.
Apalagi menurut Fadel Muhammad, pacuan kuda tak hanya sekadar lomba setiap Lebaran Ketupat Gorontalo. Lebih dari itu, pacuan kuda sudah menjadi tradisi Gorontalo.
Untuk itu, Wakil Ketua MPR RI itu meminta perhatian pemerintah daerah maupun Provinsi Gorontalo.
Baca juga: Warga Yosonegoro Siapkan Menu untuk Lebaran Ketupat Gorontalo 2023
Pacuan kuda merupakan tradisi sekaligus ikon Gorontalo.
"Saya bangun dari masih gubernur. Sampai sekarang masih begitu aja (kondisinya)," ucap Fadel Muhammad kepada TribunGorontalo.com, Sabtu (29/4/2023) siang.
"Sedikitpun tidak ada kemajuan. Maka saya prihatin melihat perkembangan yang ada," imbuhnya.
Fadel menerangkan bahwa pacuan kuda tidak hanya sekadar tradisi setahun sekali, tetapi hiburan rakyat.
"Mereka yang datang di sini itu bukan dari Gorontalo saja. Seperti yang juara tadi itu dari Minahasa Utara," ungkap dia.
Karena itu, ia berharap budaya ini terus dijaga dan dikembangkan oleh pemerintah.
Pantauan TribunGorontalo.com, sekira pukul 11.00 Wita kegiatan pacuan kuda dan karapan sapi di Desa Yosonegoro, Kabupaten Gorontalo dibuka oleh panitia.
Ratusan warga antusias menyaksikan secara langsung dari tribun dan dekat pagar pembatas.
Ketua panitia, Ary Modjo mengatakan lomba pacuan kuda berlangsung selama tiga hari.
"Hari Senin (1/5/2023) itu final," jelas Ary.
Karapan sapi diikuti 60 peserta, sedangkan pacuan kuda 30 peserta.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.