Kecelakaan Priscilia 88
Mesin KM Express Priscilia Mati Karena Overheating, Pompa Pendingin Disebut Tertutup Sampah
Jadi ini sebenarnya tidak ada yang rusak mesinnya, informasi itu karena itu di pompa pendingin ada tertutup karung goni,” kata Taher.
Penulis: Ahmad Rajiv Agung Panto |
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Kepanasan atau overheating adalah masalah mesin KM Express Priscilia hingga mati di tengah Teluk Tomini Gorontalo, Senin (13/2/2023) kemarin.
Tiga mesin yang dipacu untuk menarik KM Express Priscilia bersama 85 penumpang itu, diduga tidak mendapatkan pasokan pendingin yang cukup.
Menurut, Kepala KSOP Gorontalo, Taher Laitupa, biang kerok penyebab mesin KM Express Priscilia kepanasan adalah karung goni dan plastik.
Tidak seharusnya dua material itu menutupi mesin pendingin mesin. Ia tak menjelaskan hingga dua material itu menutupi pompa pendingin, tetapi diduga itu adalah sampah.
"Jadi ini sebenarnya tidak ada yang rusak mesinnya, informasi itu karena itu di pompa pendingin ada tertutup karung goni, plastik itu,” kata Taher.
Baca juga: KM Express Priscilia 88 Berhasil Bersandar di Pelabuhan Gorontalo, Seluruh Penumpang Selamat
Akibatnya, tiga mesin yang jadi pusat tenaga dari Priscilia, mati dan tidak bisa hidup hingga kemudian diderek kembali ke Pelabuhan Gorontalo.
“(Gara-gara) itu menyebabkan pendingin tidak jalan. Mesin itu tiga-tiga mati padahal itu sentral semua.” tukas Taher.
Pada dasarnya kata dia, saat berangkat dari Pelabuhan Gorontalo, kapala dalam kondisi prima dan siap melaut. Apalagi saat keberangkatan, cuaca dalam kondisi stabil.
Baru menjadi masalah ketika mesin mati di tengah teluk, hingga Basarnas Gorontalo tidak bisa melakukan evakuasi, lantaran ombak tinggi menerjang.
Meski begitu, beruntung seluruh penumpang KM Express Priscilia 88 tiba dengan selamat di Pelabuhan Gorontalo, Selasa (14/2/2023) sekitar pukul 13.00 Wita.
Sejumlah penumpang yang keluar dari pintu KM Express Priscilia dengan normal, ada pula beberapa yang ditandu oleh Basarnas Gorontalo.
Kapal cepat KM Express Priscilia berhasil bersandar di Pelabuhan Gorontalo setelah ditarik oleh KM Sabuk Nusantara dari tengah Teluk Tomini.
Perjalanan KM Express Priscilia menuju pelabuhan memakan waktu sekitar 6 jam, karena jarak yang ditempuh hampir 50-an kilometer (km).
Tiba di pelabuhan, 85 penumpang disambut oleh Basarnas Gorontalo. Para keluarga yang khawatir juga ikut membantu.
Baca juga: Breaking News: Kapal Cepat KM Express Priscilia 88 Mati Mesin di Teluk Tomini-Gorontalo
Seluruh penumpang yang selamat menjalani pemeriksaan kesehatan di tenda medis Basarnas Gorontalo.
Ada pula yang memulihkan tenaga dengan makan dan beristirahat karena selama kurang lebih 12 jam terombang-ambing di tengah laut Teluk Tomini.
Secara detail Kepala Seksi Operasi Basarnas Gorontalo, Hendry Pattiruhu menjelaskan, ada total penumpang ada 72 orang, sementara awak kapal 12 orang. Total 85 person on board (POB).
“Ada beberapa penumpang, kurang lebih 4 penumpang itu yang perlu penanganan medis selanjutnya.” kata Hendry.
Pihak Basarnas Gorontalo juga kata Hendry, sudah menyiapkan makanan dan minuman di posko medis.
Harapannya, penumpang yang kelaparan selama terjebak di tengah Teluk Tomini, bisa segera mendapatkan makanan.
Hendry mengungkapkan, KM Express Priscilia telah menyala setelah usai 1 mil mendekati Pelabuhan Gorontalo.
“Mungkin karena saat perjalanan ke sini (pelabuhan), teknisi mengutak atik mesinnya sehingga kembali berfungsi seperti biasa,” katanya.
Sebelumnya diketahui, kapal cepat KM Express Priscilia 88 mengalami kecelakaan di Teluk Tomini, Gorontalo pada Senin (13/2/2023).
Laporan resmi Kantor Basarnas Gorontalo, KM Express Priscilia 88 disebutkan mengalami mati mesin di Teluk Tomini.
Setelah terombang-ambing di lautan selama satu malam, KM Express Priscilia 88 kini dievakuasi, Selasa (14/2/2023)
Kapal cepat KM Express Priscilia dengan tujuan Gorontalo-Pagimana, Sulawesi Tengah (Sulteng) itu, terpaksa ditarik menggunakan kapal lain.
Menurut keterangan Kantor Basarnas Gorontalo, KM Express Priscilia ditarik kembali ke Pelabuhan Gorontalo menggunakan KM Sabuk Nusantara 59.
Otoritas resmi mengestimasi, kapal cepat Pricilia tiba di Pelabuhan Gorontalo pagi ini pukul 10.00 Wita.
Kapal Rescue Boat (RB) 216 Gorontalo tampak mengawal dua kapal besar itu beriringan mencapai Pelabuhan Gorontalo.
Sementara itu, 85 person on boar (POB) atau penumpang yang menumpang kapal, tetap berada di KM Express Priscilia.
Tidak ada cara yang bisa dilakukan untuk memindahkan puluhan penumpang itu ke kapal lain, sebab saat ini cuaca di Teluk Tomini Gorontalo tidak bersahabat. Ombak tinggi menggeliat di perairan tersebut.
Karena itu, kapal cepat dengan durasi 3 jam PP Gorontalo-Pagimana itu ditarik kembali ke tempat asal bersama 85 penumpang.
“Saat ini kapal Express Priscillia 88 di-towing menuju Pelabuhan Gorontalo oleh KM Sabuk Nusantara 59, RB 216 Gto melakukan pengawalan,” tulis Basarnas Gorontalo dalam laporannya kepada TribunGorontalo.com.
Sebelumnya, tim SAR Gabungan segera bergerak begitu menerima informasi kecelakaan KM Express Priscilia 88 di Teluk Tomini-Gorontalo pada Senin malam (13/2/2023).
Ada sedikitnya 22 anggota tim SAR Gabungan yang turun menggunakan Rescue Boat 216 menuju posisi KM Express Priscilia 88.
22 anggota tim SAR Gabungan ini bertolak dari pelabuhan Gorontalo sekitar pukul 19.40 Wita, atau 35 menit usai menerima panggilan pertolongan dari awak KM Express Priscilia 88.
Adapun 22 SAR itu gabungan dari Rescuer Kansar 10 orang, ABK Rescue Boat 216 sebanyak 9 orang, dan 3 sisanya dari KPLP Gorontalo.
Jika ditelusuri koordinat yang dibagikan Basarnas Gorontalo, posisi KM Express Priscilia 88 ini berada sekitar 60 kilometer dari pantai Gorontalo.
Posisi ini tepat berada di tengah-tengah antara daratan Gorontalo dengan daratan Luwuk, Sulawesi Tengah.
Kapten Rohi, Nahkoda Kapal Cepat Express Priscilia 88 melaporkan, ada 85 person on board (POB) di kapal tersebut. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.