Jalan-jalan ke Patung Nani Wartabone di Taruna Remaja Gorontalo Sambil Belajar Sejarah
Menurut Ali Mobiliu, seorang pemerhati sejarah Gorontalo, Nani Wartabone adalah tokoh karismatik Gorontalo.
Penulis: Risman Taharudin |
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Patung Nani Wartabone di Pusat Kota Gorontalo adalah penghargaan rakyat Gorontalo kepada Pahlawan Indonesia dari Tanah Gorontalo.
Patung Nani Wartabone tidak sekadar penghargaan atas jasanya, namun juga menyimpan sejarah kemerdekaan Gorontalo.
Menurut Ali Mobiliu, seorang pemerhati sejarah Gorontalo, Nani Wartabone adalah tokoh karismatik Gorontalo.
Ia disegani dan dihormati oleh rakyatnya. Telah berjuang bersama Kusno Danupoyo yang juga seorang intelektual muda.
Keduanya adalah konseptor, merespon dan mengakomodir jiwa patriotisme rakyat Gorontalo.
Perjuangan adalah semangatnya. Mengusir penjajah Belanda dari tanah Gorontalo tanpa pertumpahan darah adalah buktinya.
Sebagai seorang tokoh karismatik, Nani Wartabone dan Kusno Danupoyo bisa disebut sebagai sosok "Soekarno-Hatta Nya di Gorontalo".
"Jika di Jakarta proses proklamasi itu baru tercetus pada 1945, maka di Gorontalo sudah tercetus sejak tahun 1942." tutur Ali Mobiliu.
Mereka berjuang tidak dengan otot melainkan dengan otak.
Nani-Kusno mampu melihat perkembangan dan gejolak dunia ketika itu.
Nani Wartabone melihat kondisi pemerintahan Belanda yang mulai terpuruk pada Perang Dunia ke dua.
Nani Wartabone tahu momentum yang paling tepat untuk bergerak.
Tanpa berpikir panjang, Nani Wartabone segera mengumpulkan orang-orang yang dipandang mampu mendukung perjuangannya.
Menurut Hamzah Utina dalam buku Sang Perisai Bangsa, pada 19 Januari 1942 bendera Merah Putih mulai berkibar di Gorontalo.
Pada tanggal itu Nani Wartabone dengan gagah berani didampingi dua anggota pasukan, mendatangi langsung rumah residen atau kantor Pemerintahan Belanda.
Dengan lantang Nani Wartabone dihadapan residensi memperingatkan agar Pemerintah Belanda jangan mencoba-coba membakar kekayaan rakyat dan tempat-tempat vital lainnya.
Bahkan dirinya mengancam dengan suara lantang, berkata, akan memenggal kepala orang-orang Belanda jika hal itu dilakukan.
Lalu pada Jumat 23 Januari pasukan bentukan Nani Wartabone berhasil melucuti pasukan Belanda.
Hanya dalam waktu yang singkat semua markas dan tempat vital yang diduduki oleh Belanda berhasil dikuasai tanpa perlawanan yang berarti.
Mendengar keberhasilan itu, sebagian rakyat Gorontalo mulai turun ke jalan.
Sejak 23 Januari 1942 itulah kondisi Rakyat Gorontalo sudah mulai aman dan terbebas dari cengkeraman penjajahan Belanda.
Nani Wartabone serta Kusno Danupoyo secara the facto di daulat sebagai pemimpin rakyat Gorontalo ketika itu.
Namun, ditengah kegembiraan dan euforia rakyat Gorontalo terbebas dari belenggu penjajah, tentara Jepang mulai memasuki wilayah Gorontalo dan menangkap Nani Wartabone dan diasingkan ke Manado Sulawesi Utara.
Nani Wartabone baru dilepaskan oleh tentara Jepang pada 6 Juni 1945, setelah Jepang mencium tanda – tanda kekalahan mereka dari Sekutu.
Setelah pembebasannya, pihak Jepang masih mengagumi dan mengakuinya sebagai pemimpin masyarakat Gorontalo.
Hal itu ditunjukkan dengan penyerahan pemerintahan Gorontalo dari pemerintah Jepang kepada Nani Wartabone pada 16 Agustus 1945, satu hari sebelum proklamasi kemerdekaan secara nasional.
Sejak saat itu, merah putih berkibar kembali di tanah Gorontalo.
Berkat jasanya besarnya, sosok Nani Wartabone memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat Gorontalo dan Sulawesi.
Peran dan jasanya dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia tidak hanya menjadi kebanggaan Gorontalo dan Sulawesi Utara saja, namun menjadi kesan tersendiri bagi bangsa Indonesia pada umumnya.
Untuk mengenangnya, Pemerintah Gorontalo membangun patung pahlawan Gorontalo itu, sebagai bentuk penghormatan. (*)
Lapangan Padel Pertama di Gorontalo Segera Hadir, Anggaran Rp500 Juta Disiapkan Pemerintah |
![]() |
---|
Nama Imam dan Khatib Iduladha 1446 H di Masjid Agung Baiturrahim Kota Gorontalo |
![]() |
---|
GORONTALO TERPOPULER: Curhat Pedagang Taruna Remaja Food Court - Remaja Sembunyi saat Razia Indekos |
![]() |
---|
GORONTALO TERPOPULER: Hasil Lobi Gubernur Gusnar Ismail - Taruna Food and Court Sepi Pembelli |
![]() |
---|
Taruna Remaja Food Court Gorontalo Sepi Pembeli, Dewi Ali sampai Gadai Motor dan HP demi Bertahan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.