Cuaca Buruk Hambat Penyelamat Gempa di Turki - Suriah

TRIBUNGORONTALO.COM, Istanbul - Selain kehancuran akibat gempa, Wakil Presiden Turki Fuat Oktay mengatakan pihak berwenang berjuang dengan kondisi cuaca yang sangat buruk.

“Kami berusaha menjangkau wilayah itu secepat mungkin,” kata Oktay kepada media dikutip dari aljazeera.com.

Tayangan TV tentang operasi penyelamatan di kota Diyarbakir, Turki tenggara, menunjukkan belasan penyelamat dan sukarelawan mencari melalui puing-puing di musim dingin.

Mereka dmenghadapi salju saat mereka mati-matian mencari korban selamat.

“Dingin, dan banyak orang kehilangan rumah – mereka berada di tempat terbuka, dan bagian utara Suriah sudah menjadi rumah bagi jutaan orang yang tinggal di tenda,” katanya.

Israel mengatakan bahwa mereka telah menerima permintaan bantuan Suriah untuk bantuan gempa, dan siap untuk memenuhinya.

Dalam kerja sama yang jarang terjadi meskipun pejabat Israel tidak menentukan apakah permintaan tersebut datang dari pemerintah Suriah atau dari oposisi.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan dalam pidatonya bahwa dia telah memerintahkan bantuan Israel dikirim ke Turki, pusat gempa hari Senin.

Bahwa “karena permintaan juga diterima untuk melakukan ini bagi banyak korban gempa bumi di Suriah, saya menginstruksikan untuk melakukan ini sebagai Sehat".

Ditanya siapa yang mengajukan permintaan terkait Suriah yang dikutip oleh Netanyahu, seorang pejabat Israel mengatakan: "Orang-orang Suriah".

Ditanya apakah ini merujuk pada anggota oposisi atau pemerintahan Presiden al-Assad, pejabat itu hanya mengatakan: “Suriah”.

Seorang pejabat Israel kedua mengatakan permintaan itu telah disampaikan kepada pemerintah Netanyahu "melalui sumber diplomatik". Tidak ada tanggapan langsung Suriah terhadap pernyataan Israel.

China mengatakan bersedia menawarkan bantuan kemanusiaan ke Turki, Suriah.

China mengatakan bersedia memberikan bantuan darurat kemanusiaan untuk Turki dan Suriah yang dilanda gempa.

Itu berhubungan dengan Turki dan Suriah, kata juru bicara dari Badan Kerjasama Pembangunan Internasional China.

(*)