Aksi 6 September

Ricuh Demo Mahasiswa Gorontalo, 10 Pendemo Sempat Ditangkap Polisi

Sejumlah informasi yang dirangkum TribunGorontalo.com, di antara 10 mahasiswa yang diamankan, ada Zakaria alias Jack sebagai moderator aksi. 

TribunGorontalo.com/RismanTaharuddin
Antara mahasiswa Gorontalo dan aparat keamanan, terlibat saling pukul. Sejumlah mahasiswa bahkan sempat ditangkap dan diamankan. 

"Kami tidak dibawa sampai ke polres, tidak jauh dari lingkaran massa aksi, dan di situlah kami 10 orang dikumpulkan serta dihajar," tuturnya.

Belum ada konfirmasi dari otoritas aparat keamanan terkait insiden kekerasan yang dialami mahasiswa ini. 

Saat ini, TribunGorontalo.com tengah berusaha menghubungi otoritas terkait, mengonfirmasi tudingan massa aksi.

Aksi penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi terus ‘diseret’ mahasiswa Gorontalo ke jalanan.

Masih titik yang sama, Bundaran Saronde sore ini kembali riuh. Bendera organisasi mahasiswa dalam Aliansi Merah Putih, berkibar. 

Aksi mahasiswa Gorontalo ini menyebabkan dua ruas utama Kota Gorontalo, ditutup kepolisian. Warga yang melintas, diminta balik kanan cari jalan alternatif. 

Puluhan Personil dari Kepolisian Resort Gorontalo Kota juga telah siap siaga dalam mengamankan jalannya aksi pada Selasa (6/9/2022) di Bundaran Saronde. 

Orasi yang disampaikan saat ini masih sama seperti halnya para demonstran sebelumnya, menuntut Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mencabut kebijakan kenaikan harga BBM. 

Kenaikan ini dituding jadi biang kerok kenaikan harga bahan pokok di Gorontalo. 

Bundaran Saronde berada dekat dengan stasiun pengisian bahan bakar minyak umum (SPBU) Nani Wartabone. 

Mengantisipasi risiko buruk, kepolisian menyiapkan satu unit mobil pemadam kebakaran di kawasan SPBU ini. Serta, satu unit mobil water canon disiagakan di lokasi.(*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved