Gorontalo Tolak Kenaikan BBM
Breaking News: Demo Mahasiswa Gorontalo Tolak Kenaikan BBM Subsidi
Menegaskan betapa mereka serius menolak kenaikan harga BBM subsidi, mahasiswa ini menggelar aksi demonstrasi di Kantor DPRD Provinsi Gorontalo
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Puluhan mahasiswa Gorontalo menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi.
Menegaskan betapa mereka serius menolak kenaikan harga BBM subsidi, mahasiswa ini menggelar aksi demonstrasi di Kantor DPRD Provinsi Gorontalo dan Kantor Gubernur Gorontalo, Selasa (30/8/2022).
Sudah sejak pukul 11.00 Wita, massa sudah berkumpul di Puncak Botu, Talumolo, Kota Gorontalo.
Massa mengaku Aliansi Forum Kaum Pembela Rakyat, menggeruduk kantor perwakilan rakyat di ketinggian 75 mdpl (meter di atas permukaan laut) tersebut.
Massa meminta pemerintah menghentikan pembahasan kenaikan harga BBM subsidi.
Tak ditemui satupun anggota DPRD Provinsi Gorontalo, massa melanjutkan aksi ke kantor Gubernur Gorontalo.
Ratusan massa kembali ‘mendaki’ ke kantor gubernur yang tidak begitu jauh dari kantor perwakilan rakyat Gorontalo.
Namun, kekecewaan kembali disambut massa aksi. Sebab, Pj Gubernur Gorontalo, Hamka Hendra Noer rupanya tidak berada di tempat.
Meski begitu, Rahman Patingki koordinator lapangan aksi tetap menyampaikan maksud tujuannya.
"Kami meminta baik gubernur dan dewan perwakilan rakyat sendiri meminta untuk bagaimna berstatement untuk menolak kenaikan harga bbm dan memberantas mafia minyak penampungan minyak," kata dia.
Menurut Rahman, pemerintah tidak mementingkan kesulitan masyarakat.
"Pemerintah hanya mampu mengelolah 8 persen sumber daya minyak yang ada di indonesia sisanya dikelola oleh swasta dan perusahaan asing," teriak Rahman.
Masa aksi di kantor Gubernur hanya ditemui Iswanta sebagai asisten III bidang administrasi umum Provinsi Gorontalo.
Mereka berjanji kembali di waktu dan hari yang sama pada pekan depan mendatang.
Sebelumnya, para menteri kembali rapat terbatas terkait kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi.
Para petinggi pusat merumuskan kebijakan terbaik, sebelum nanti kebijakan itu dilaporkan kepada Presiden Jokowi.
Diketahui, BBM subsidi adalah Pertalite dan Solar. Keduanya masing-masing dijual Rp 7.650 per liter dan Rp 5.450 per liter.
Kendati, harga eceran kedua BBM ini jauh dari harga keekonomiannya masing-masing di Rp17.200 dan Rp17.600.
“Keekonomian harga Pertalite 17.200 per liter, CN48 Solar Rp 17.600,” kata Menteri ESDM Arifin Tasrif, Jumat (26/8).
Tidak cuma Pertalite dan Solar. Bahkan Pertamax yang dipatok di harga Rp12.500 saat, juga jauh dari harga keekonomiannya.
Mestinya kata Arifin, Pertamax sebagai BBM RON 92, dijual Rp19.900 per liter.
Arifin belum membeberkan kapan pihaknya akan mengumumkan kenaikan harga BBM subsidi.
Belum ada kebijakan final katanya. Sebab, nanti kebijakan kenaikan akan diumumkan langsung presiden.
"Harus hati-hati, banyak pertimbangan yang harus diperhatikan," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku, negara harus mengeluarkan Rp698 triliun untuk subsidi BBM.
Kata dia, angka itu membengkak dari sebelumnya Rp502 triliun.
“Nambah lagi bisa mencapai Rp 698 triliun," imbuh Sri Mulyani.
Menurut Wakil Presiden, Ma’aruf Amin, kenaikan harga BBM ini tidak bisa dihindari.
Pihaknya kata dia, mengkhawatirkan gejolak harga minyak dunia terhadap besaran subsidi BBM di APBN.
Diketahui, pemerintah saat ini harus merogoh APBN lebih dari Rp500 triliun hanya untuk mensubsidi bensin dan Pertalite.
“Kalau ada kenaikan harga minyak dunia lagi bisa berdampak (kepada APBN)," katanya usai menghadiri hadiri Haul Ulama Indonesia ke-23 tahun Almarhum Habib Umar Bin Hood Alatas di Depok, Jawa Barat, Sabtu, 20 Agustus 2022.
Sebelumnya, para menteri kembali rapat terbatas terkait kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi.
Para petinggi pusat merumuskan kebijakan terbaik, sebelum nanti kebijakan itu dilaporkan kepada Presiden Jokowi.
Diketahui, BBM subsidi adalah Pertalite dan Solar. Keduanya masing-masing dijual Rp 7.650 per liter dan Rp 5.450 per liter.
Kendati, harga eceran kedua BBM ini jauh dari harga keekonomiannya masing-masing di Rp17.200 dan Rp17.600.
“Keekonomian harga Pertalite 17.200 per liter, CN48 Solar Rp 17.600,” kata Menteri ESDM Arifin Tasrif, Jumat (26/8).
Tidak cuma Pertalite dan Solar. Bahkan Pertamax yang dipatok di harga Rp12.500 saat, juga jauh dari harga keekonomiannya.
Mestinya kata Arifin, Pertamax sebagai BBM RON 92, dijual Rp19.900 per liter.
Arifin belum membeberkan kapan pihaknya akan mengumumkan kenaikan harga BBM subsidi.
Belum ada kebijakan final katanya. Sebab, nanti kebijakan kenaikan akan diumumkan langsung presiden.
"Harus hati-hati, banyak pertimbangan yang harus diperhatikan," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku, negara harus mengeluarkan Rp698 triliun untuk subsidi BBM.
Kata dia, angka itu membengkak dari sebelumnya Rp502 triliun.
“Nambah lagi bisa mencapai Rp 698 triliun," imbuh Sri Mulyani.
Menurut Wakil Presiden, Ma’aruf Amin, kenaikan harga BBM ini tidak bisa dihindari.
Pihaknya kata dia, mengkhawatirkan gejolak harga minyak dunia terhadap besaran subsidi BBM di APBN.
Diketahui, pemerintah saat ini harus merogoh APBN lebih dari Rp500 triliun hanya untuk mensubsidi bensin dan Pertalite.
“Kalau ada kenaikan harga minyak dunia lagi bisa berdampak (kepada APBN)," katanya usai menghadiri hadiri Haul Ulama Indonesia ke-23 tahun Almarhum Habib Umar Bin Hood Alatas di Depok, Jawa Barat, Sabtu, 20 Agustus 2022. (*)