Aksi 114

Jelang Aksi Mahasiswa, Korem 133 dan Polda Gorontalo Latihan TFG

Latihan TFG dipimpin langsung oleh Kapolda Gorontalo Irjen Pol Akhmad Wiyagus.

Polda Gorontalo
Korem 133 dan Polda Gorontalo latihan TFG 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Komandan Korem 133/Nani Wartabone Brigjen TNI Amrin Ibrahim diwakili Kasrem 133/NW Kolonel Inf Ignatius Tri Joko Budi, menghadiri Latihan Tactical Floor Game (TFG), dalam rangka Antisipasi Aksi Unras BEM Seluruh Indonesia di Wilayah Gorontalo, di Lobby Presisi Polda Gorontalo, Minggu (10/4/2022).

Latihan TFG dipimpin langsung oleh Kapolda Gorontalo Irjen Pol Akhmad Wiyagus.

Akhmad Wiyagus pimpin latihan TFG
Akhmad Wiyagus pimpin latihan TFG

Kapolda menyampaikan, tanggal 11 April 2022, ada aksi unjuk rasa BEM se-Indonesia.

Para mahasiswa mengangkat isu nasional. Antara lain, menolak kenaikan harga BBM, stabilkan kelangkaan bahan pokok, tolak Presiden tiga periode dan tolak penundaan Pemilu.

Kegiatan tersebut, juga akan dilaksanakan oleh BEM di Provinsi Gorontalo sehingga perlu diamankan.

Pihak kepolisian bakal memberikan pelayanan dan mengantisipasi pihak-pihak yang memanfaatkan situasi.

"Penyampaian aspirasi itu konstitusional. Semua warga boleh menyampaikan pendapat atau aspirasinya, asalkan tetap pada koridor," ujar Akhmad.

Ia menuturkan, hal itu telah diatur dalam pasal 6 undang-undang nomor 9 tahun 1998, antara lain menghormati hak-hak orang lain, menghormati aturan-aturan moral yang diakui umum, menaati hukum dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, menjaga dan menghormati keamanan dan ketertiban umum dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

"Tugas aparat keamanan dalam hal ini Polri dan TNI adalah mengawal dan mengamankan serta mengantisipasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," terangnya.

Akhmad menjelaskan, untuk menjaga situasi Kamtibmas tetap aman dan kondusif, tentunya bukan hanya menjadi tugas Polri dan TNI. Melainkan para Rektor atau pimpinan Perguruan Tinggi juga memiliki andil, mengarahkan mahasiswanya untuk menyampaikan pendapatnya, sesuai ketentuan yang berlaku/ tanpa anarkis.

Kasrem 133/NW Kolonel Inf Ignatius Tri Joko Budi mengatakan, antara aparat keamanan dengan mahasiswa, mempunyai keinginan yang sama untuk menjaga situasi tetap aman.

"Kita punya keinginan yang sama untuk menjaga situasi di Provinsi Gorontalo ini tetap aman. Kehadiran Kami adalah untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan. Karena kita tidak hanya menjaga dan mengawal mahasiswa, melainkan juga menjaga dan mengamankan obyek-obyek vital," ungkap Kasrem.

Para Rektor atau perwakilan, dalam kegiatan tersebut, memberikan informasi seputar kegiatan dari masing-masing mahasiswa di kampusnya, terhadap rencana aksi unjuk rasa yang akan digelar oleh BEM se-Provinsi Gorontalo.

Secara umum disampaikan, kegiatan mahasiswa di Provinsi Gorontalo, sebagai bentuk solidaritas BEM se-Indonesia, untuk menyampaikan pandangannya atas berbagai isu nasional, yang saat ini terjadi dan dalam penyampaiannya akan dilaksanakan secara damai.

"Mahasiswa adalah generasi yang ingin menampakkan jati dirinya sehingga perlu diberikan ruang," kata Harto Malik, Wakil Rektor I Universitas Negeri Gorontalo.

Hanya saja, menurutnya, perlu diantisipasi, jika ada penyusup dan memanfaatkan situasi.

Ia mengatakan, tugas Polri bisa mencegahnya, agar tidak terjadi gesekan antara mahasiswa dengan aparat keamanan.

"Selain itu, kami ada masukan pelaksanaan unras, khususnya di wilayah kota khususnya ruas jalan Panjaitan saat ini,masih dalam perbaikan. Sehingga hal tersebut akan menimbulkan kemacetan yang berdampak terjadinya keributan, antara massa unras dengan masyarakat, mohon ini bisa diantisipasi," tandasnya. (*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved