Mahasiswa BEM SI

Protes Wacana Penundaan Pemilu, Massa Merangsek Dekati Istana Merdeka

Protes terhadap wacana penundaan Pemilu 2024 berujung ke aksi turun ke jalan. Aksi unjuk rasa mahasiswa di kawasan Patung Arjuna Wijaya.

Editor: Lodie Tombeg
Kompas.com/Sonya Teresa
Massa BEM SI dalam demonstrasi tolak UU Cipta Kerja. Aksi diselenggarakan pada Selasa (20/10/2020), di sekitar Patung Kuda Arjuna Wijaya Jakarta Pusat. 

Selain itu, BEM SI juga menuntut pemerintah agar mengkaji ulang Undang-Undang Ibu Kota Negara (UU IKN) sebab terdapat pasal-pasal yang dianggap masalah dalam aspek lingkungan, hukum, sosial, ekologi, politik, ekonomi, dan kebencanaan. Aksi unjuk rasa tersebut diperkirakan akan diikuti oleh 500 mahasiswa dari berbagai universitas yang tergabung dalam BEM SI.

Pantauan Kompas.com, saat ini sejumlah aksi massa telah memadati kawasan sekitar Patung Kuda dan aparat kepolisian tampak berjaga mengamankan lokasi demo.

Penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden Wacana penundaan pemilu sebelumnya dilontarkan oleh Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar. Beberapa hari kemudian, Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) juga punya narasi yang sama.

Lalu belakangan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga mengklaim mempunyai 110 juta data digital (big data) tentang dukungan masyarakat yang menginginkan supaya pemilu ditunda dengan berbagai alasan.

Salah satunya adalah untuk menjaga proses pemulihan perekonomian, dan rakyat masih menghendaki Presiden Joko Widodo memimpin. Akan tetapi, Luhut menolak membuka data itu kepada masyarakat.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan, pemerintah tidak pernah membahas soal penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.

“Di tubuh pemerintah sendiri tidak pernah ada pembahasan tentang penundaan pemilu maupun penambahan masa jabatan presiden/wapres baik itu menjadi tiga periode maupun untuk memperpanjang satu atau dua tahun,” kata Mahfud, dalam keterangan tertulis, Senin (7/3/2022).

Selama ini yang terjadi, kata Mahfud, Presiden Joko Widodo telah dua kali memimpin rapat kabinet bersama Mendagri Tito Karnavian, dan Kepala BIN Budi Gunawan untuk memastikan Pemilu 2024 berjalan aman dan tidak memboroskan anggaran. Rapat digelar pada 14 dan 27 September 2021. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Demo Mahasiswa BEM SI Sempat Memanas, Massa Merangsek Dekati Istana Merdeka

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved