Lagu Opick Jadi Andalan Pengiring Koko'o Talumolo

Musik yang bergenre islami ini sering dikolaborasikan dengan ketukan-ketukan bambu milik warga Talumolo.

Penulis: Husnul Puhi |
TribunGorontalo.com/Ist
Koko'o Talumolo/Istimewa 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Sejak dibentuk pada 2015 silam, Komunitas Koko’o Talumolo kerap menggunakan lagu Opick sebagai pengiring. 

Musik yang bergenre islami ini sering dikolaborasikan dengan ketukan-ketukan bambu milik warga Talumolo.

Komunitas yang beranggotakan 40-an orang ini, menggunakan bambu dan satu set alat drum sebagai alat musik. Karena itu, perpaduan antara lagu milik musisi bernama Aunur Rofiq Lil Firdaus ini, terdengar seirama.

Ketua Komunitas Koko'o Talumolo mengakui, bahwa lagu Opick memang cocok dipadupadankan bersama Koko’o (ketukan) bambu. 

"Dari awal komunitas ini terbentuk, lagu Opick selalu menjadi andalan bagi komunitas kami, karena musik itu bergenre islami, sedangkan kami melakukan tradisi ini pas waktu bulan puasa" ungkap Unra kepada TribunGorontalo.com, Jumat (25/3/2022). 

Ia pun berharap, suatu saat bisa berkolaborasi bersama Opick. 

"Kami berharap, Opick bisa berkolaborasi dengan kami, apalagi suasananya puasa, jadi nilai-nilai religi tertuang di dalamnya," lanjut pria 43 tahun tersebut. 

Kelompok ini melakukan tradisi koko'o pada awal Ramadhan di waktu sahur. Tujuan awalnya memang untuk membangunkan warga agar tidak terlambat sahur. 

Secara harfiah, koko’o artinya ketuk. Dalam logat Gorontalo bercampur Manado, kata “ketuk” juga disebut “toki”.

Koko’o Talumolo pada dasarnya adalah parade warga Talumolo pada waktu Subuh sambil memukul-mukul bambu. Suara bambu ini diiringi drum serta lagu religi. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved