Asyik Berakhir Pekan di Benteng Otanaha Gorontalo, Ada Banyak Pilihan
Benteng Otanaha yang terletak di atas perbukitan Kelurahan Dembe I, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo.
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Benteng Otanaha yang terletak di atas perbukitan Kelurahan Dembe I, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo menjadi tempat favorit wisatawan lokal dan luar Gorontalo.
Bahkan tidak jarang wisatawan mancanegara terlihat di lokasi yang menjadi cagar budaya di Provinsi Gorontalo ini.
Benteng Otanaha terletak sekira 9 kilometer (km) dari Pusat Kota Gorontalo. Untuk sampai ke lokasi, pengunjung dapat menyewa becak motor (bentor) atau naik kendaraan bermotor. Waktu tempuh sekira 30 menit.
Benteng Otanaha merupakan saksi bisu sejarah perlawanan masyarakat Gorontalo melawan bangsa Portugis.
Menurut cerita secara turun temurun hingga saat ini, Benteng Otanaha merupakan peninggalan bersejarah yang dibangun oleh Portugis pada abad ke-15.
Bangunan yang keseluruhannya terdiri dari tiga buah benteng. Masing-masing mempunyai nama yanki Benteng Otanaha, Otahiya dan Ulupahu.

Benteng ini juga sebelumnya dibangun sebagai wujud kerja sama antara Portugis dengan Raja Gorontalo yang tengah berkuasa pada tahun 1505–1585.
Benteng dimaksudkan sebagai pertahanan melawan musuh yang masuk wilayah Gorontalo. Pada akhirnya bangsa Portugis berkhianat. Ketika ada serangan dari musuh bangsa portugis tidak membantu sama sekali.
Kemudian, Raja Gorontalo mengumpulkan rakyatnya pada waktu itu untuk mengusir bangsa Portugis yang sudah berkhianat. Akhirnya masyarakat Gorontalo berhasil mengusir bangsa Portugis dan menduduki benteng tersebut.
Untuk mencapai Otanaha, pengunjung harus mendaki 351 anak tangga.
Tak perlu khawatir kelelahan. Terdapat empat titik persinggahan untuk beristirahat sejenak sambil menghirup udara segar perbukitan dan Danau Limboto.
Jika pengunjung malas menaiki anak tangga, pengunjung dapat menggunakan sepeda motor atau mobil hingga area parkir tepat di bawah benteng utama.
Hal unik lainnya yang terdapat di benteng ini adalah pada proses pembuatannya. Konon batu-batu yang menjadi material utama benteng ini dibuat berbahankan putih telur burung Maleo endemik Sulawesi.
Selain sebagai obyek wisata sejarah, Benteng Otanaha juga menawarkan spot-spot bagus untuk para pengunjung yang gemar berfoto dengan latar Danau Limboto yang dipadu pepohonan lebat di sekitaran benteng.
Ditambah lagi di sekitaran benteng terdapat tempat-tempat beritirahat sambil berdiskusi.
"Setiap libur akhir pekan dan hari-hari besar benteng ini sering dikunjungi banyak orang, bahkan turis pun sering datang di tempat ini," kata Iwan, pengelola benteng, Minggu (13/3/2022).
Untuk setiap orang hanya membayar Rp 2 ribu untuk masuk di tempat ini, jadi setiap harinya meskipun bukan hari libur banyak yang datang," tutupnya.

Di tempat yang sama, Moh Iman Tangahu, salah satu pengunjung mengatakan, tempat ini sangat bagus untuk belajar sejarah.
"Apalagi sejarah daerah sendiri, tidak hanya khayalan tetapi bukti fisiknya ada, benteng yang terbuat dari bahan yang katanya dari kapur dan telur burung maleo kami bisa lihat dan pegang langsung," katanya.
Benteng Otanaha merupakan saksi sejarah perlawanan masyarakat Gorontalo melawan bangsa Portugis. (*)