Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Minta AS dan NATO Tak Campuri Konflik di Ukraina, Ini Ancamannya
Rusia kembali memperingatkan Barat agar tak mencampuri urusannya dengan Ukraina. Sepanjang Kamis (24/2/2022), Rusia diyakini.
TRIBUNGORONTALO.COM, Kiev - Rusia kembali memperingatkan Barat agar tak mencampuri urusannya dengan Ukraina. Sepanjang Kamis (24/2/2022), Rusia diyakini telah meluncurkan sekitar 160 rudal saat pasukannya bergerak ke wilayah Ukraina.
Tak hanya itu, dikutip dari cbsnews.com, aksi penembakan juga terjadi di Kiev dan di Kharkiv, dekat perbatasan Rusia di timur Ukraina.
Penembakan Rusia dimulai hanya beberapa setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memutuskan untuk melakukan operasi militer khusus.
Putin diketahui meminta pasukan Ukraina untuk meletakkan senjata mereka dan kembali menyerahkan negara mereka atas kendali Rusia.
Baca juga: Presiden Zelenskiy: Tirai Besi Baru Telah Muncul Menutup Rusia dari Peradaban
Konflik antara Rusia dengan Ukraina ini mengundang perhatian negara-negara lain, tak terkecuali Amerika Serikat (AS).
Putin memperingatkan AS dan The North Atlantic Treaty Organization (NATO) untuk tidak mencampuri konflik antara negaranya dengan Ukraina.
Jika mencampuri konflik ini, maka Rusia berencana akan memberikan konsekuansi yang belum pernah dibayangkan dunia.
Ukraina memutuskan untuk menutup wilayah lalu-lintas udaranya untuk penerbangan sipil.
Sehingga tidak ada pesawat sipil yang melewati udara Ukraina maupun di wilayah perbatasan Rusia dengan Belarusia.
Ini dilakukan akibat adanya invasi dan serangan dari Rusia yang terus dilakukannya ke sejumlah wilayah di Ukraina.
Invasi ini dilakukan ke beberapa infrastruktur seperti pangkalan udara.
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, pada Jumat (25/2/2022) Rusia melakukan invasi ke infrastruktur militer hingga pertahanan udara milik Ukraina. Tak hanya itu, Rusia juga melakukan invasi ke bandara komersial Boryspil di Ibu Kota Kiev. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Rusia Kembali Peringatkan AS dan NATO Tak Campuri Konflik di Ukraina