Covid Omicron
Omicron Bertambah Jadi 318 Pasien, Tetap Prokes dan Percepat Vaksinasi
Pertambahan kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia. Total pasien Omicron menjadi 318 orang.
TRIBUNGORONTALO.COM - Pertambahan kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia. Total pasien Omicron menjadi 318 orang. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan 99 persen pasien bergejala ringan atau orang tanpa gejala (OTG).
Menurut laporan terakhir Jumat (7/1/2022), kasus Omicron bertambah 57 pasien. Sehingga total kasus Omicron hingga saat ini menjadi 318 orang.
Adapun rincian 57 tambahan kasus Omicron, di antaranya 7 pasien transmisi lokal dan 50 orang pelaku perjalanan luar negeri.
Kemenkes juga mencatat 99 persen pasien Omicron memiliki gejala ringan atau OTG.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes, Widyawati.
"Sebanyak 99 persen kasus Omicron yang diisolasi memiliki gejala ringan atau tanpa gejala," kata Widyawati dikutip dari laman pers Kemenkes, Sabtu (8/1/2022)
Widyawati menjelaskan, mayoritas kasus Omicron didominasi oleh pelaku perjalanan luar negeri.
Secara kumulatif, kasus paling banyak berasal dari Turki dan Arab Saudi. Kebanyakan kasus konfirmasi Omicron adalah mereka yang sudah lengkap vaksinasi Covid-19.
"97 persen kasus didominasi oleh pelaku perjalanan luar negeri dan berasal dari Provinsi DKI Jakarta," beber dia.
Baca juga: Dokter Patologi: Omicron Menjadi Varian of Concern
Selain itu, 4,3 persen pasien Omicron di Indonesia juga memiliki penyakit bawaan atau komorbid.

Seperti, Diabetes Melitus dan Hipertensi, serta 1 persen kasus membutuhkan terapi oksigen.
Rekomendasi Perawatan hingga Disiplin Prokes
Secara terpisah, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmidzi pun menjelaskan, pihaknya merekomendasi perawatan berupa perubahan tatalaksana pada pasien asimtomatik dan gejala ringan.
Contoh, penambahan obat molnupiravir dan paxlovid untuk gejala ringan.
“Selain itu, perlu penyiapan isolasi terpusat di DKI Jakarta dan aktivasi program telemedicine untuk isolasi mandiri di DKI Jakarta."