Gempa Bumi

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Tsunami Minahasa & Kota Bitung, Magnitudo 7.6 dengan Kedalaman 56Km

Info Gempa Mag: 7.6, 10-Oct-2025 09:43:58  WITA, Terjadi di Pulau Karatung Sulut dan Berpotensi Sunami, Berkekuatan M7.6, dengan Kedalaman 56 Km

|
Tangkap Layar TribunGorontalo.com
GEMPA BUMI -- Info Gempa Mag: 7.6, 10-Oct-2025 09:43:58  WITA, Terjadi di Pulau Karatung Sulut dan Berpotensi Sunami, Berkekuatan M7.6 dengan Kedalaman 56 Km pada jarak 287 km BaratLaut PULAU KARATUNG-SULUT 

TRIBUNGORONTALO.COM -- Gempa bumi tektonik dengan magnitudo 2.9 mengguncang wilayah Pulau Karatung Sulut, Indonesia

Info Gempa Mag: 7.6, 10-Oct-2025 09:43:58  WITA, Terjadi di Pulau Karatung Sulut dan Berpotensi Sunami, Berkekuatan M7.6 dengan Kedalaman 56 Km pada jarak 287 km BaratLaut PULAU KARATUNG-SULUT

Daerah yang berpotensi tsunami berdasarkan pemodelan :

BERPOTENSI TSUNAMI -  BMKG keluarkan peringatan dini tsunami usai gempa M7,6 di Laut Sulawesi. Warga Papua dan Sulut diimbau menjauhi pesisir dan menuju tempat lebih tinggi.
BERPOTENSI TSUNAMI - BMKG keluarkan peringatan dini tsunami usai gempa M7,6 di Laut Sulawesi. Warga Papua dan Sulut diimbau menjauhi pesisir dan menuju tempat lebih tinggi. (Inatews BMKG)

Tindakan Saat Terjadi Gempa

Berikut tindakan yang perlu Anda lakukan saat terjadi gempa:

1. Tetap tenang

Saat gempa terjadi, berusahalah untuk tidak panik dan tetap tenang!

Tarik napas dalam-dalamnya, lalu lihatlah keadaan sekitar dan pilihlah tempat yang aman untuk berlindung.

2. Di dalam rumah

Jika pada saat gempa sedang berada di dalam penginapan, berusahalah menyelamatkan diri dan orang yang ada di sekitarmu.

Berlindung di bawah meja adalah tempat terbaik untuk melindungi diri dari benda-benda yang berjatuhan akibat gempa.

Setelah itu, lindungi kepala dengan benda empuk.

Baca juga: Gempa Bumi Berpotensi Tsunami, Magnitudo 7.6 Guncang KARATUNG SULUT dengan Kedalaman 56Kilometer

Misalnya bantal, helm, papan, atau yang paling praktis kamu bisa menggunakan kedua tangan dengan posisi tertelungkup.

3. Di luar ruangan

Jika pada saat gempa terjadi kamu sedang berada di luar ruangan, tindakan pertama yang harus dilakukan adalah bergerak menjauhi gedung dan tiang lantas menuju daerah terbuka.

Tetap tenang dengan menarik napas dalam-dalam dan jangan lakukan apapun.

Sebab, biasanya setelah gempa pertama akan terjadi gempa susulan.

4. Di kerumunan

Jika saat itu kamu sedang berada di kerumunan, biasanya akan terjadi kepanikan.

Untuk mengindari hal tersebut kamu bisa perhatikan arahan petugas penyelamat dan usahakan langsung menuju ke tangga darurat untuk menuju ke daerah terbuka.

5. Di gunung atau dataran tinggi

Jika gempa terjadi saat kamu sedang berada di gunung, bergeraklah menuju daerah lapang untuk berlindung.

Hindari daerah dekat lereng karena ada kemungkinan akan menimbulkan longsor dan mengancam keselamatan jiwa.

6. Di laut

Gempa di bawah laut bisa menimbulkan gelombang tsunami.

Jika gempa itu terjadi, bergeraklah ke dataran yang lebih tinggi.

Baca juga: Simak Jadwal TV Jumat 10 Oktober 2025: Film, FTV, dan Program Unggulan di Stasiun Nasional

7. Di dalam kendaraan

Bagi yang sedang melakukan perjalanan saat terjadi gempa, berpeganglah erat agar tak terjatuh.

Berhentilah di tempat dan berhentilah di sana.

Lantas, apa arti tiga status ancaman: awas, siaga, atau waspada?

Pembagian status ancaman tsunami terbagi menjadi tiga, yaitu waspada, siaga, dan awas.

Status ini dibagi berdasarkan estimasi tinggi gelombang tsunami yang datang. Waspada adalah status dengan estimasi tinggi gelombang kurang dari setengah meter.

Masyarakat hanya perlu menjauhi pantai karena tsunami tidak akan merusak terlalu jauh.

Siaga adalah status dengan estimasi tinggi gelombang lebih tinggi dari setengah meter, namun lebih rendah dari 3 meter.

Dampak yang ditimbulkan lebih parah namun hanya merusak kawasan di sekitar pantai, misalnya tsunami di Pangandaran tahun 2006.

Status paling tinggi adalah status awas.

Awas adalah status jika estimasi tinggi gelombang tsunami lebih dari 3 meter.

Kerusakan yang ditimbulkan bisa sangat jauh dari garis pantai, seperti pada kejadian tsunami Aceh tahun 2004.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved