TRIBUNGORONTALO.COM – Proyek pembangunan pedestrian Kanal Tanggidaa di Kota Gorontalo terus dikebut.
Dinas PUPR-PKP Provinsi Gorontalo memastikan pemantauan dilakukan secara rutin agar proyek senilai Rp4,7 miliar itu berjalan sesuai rencana.
Pantauan TribunGorontalo.com, Kamis (21/8/2025), sejumlah pekerja telah memasuki tahap pengecoran setelah melalui proses penimbunan, pengukuran, dan perataan lahan.
Jalur khusus bagi penyandang disabilitas juga sudah terpasang di hampir sepanjang pedestrian.
Kepala Dinas PUPR-PKP Provinsi Gorontalo, Aries Ardianto, menegaskan pihaknya tidak hanya menunggu laporan dari kontraktor, tetapi juga turun langsung ke lapangan untuk mengawasi progres.
“Sampai dengan saat ini terus kita dorong pembangunannya,” kata Aries.
Menurut Aries, pembangunan pedestrian sudah berada di jalur yang tepat.
Ia pun optimis proyek bisa selesai pada September, meski kontrak memberi waktu hingga Desember 2025.
“Target optimis September. Namun kalau mengacu kontrak, bisa sampai akhir tahun atau Desember,” jelasnya.
Sementara itu, kontraktor pelaksana CV. Bone Tirta menyatakan siap bekerja siang dan malam demi menuntaskan proyek lebih cepat.
Perusahaan ini menargetkan rampung September, lebih awal dari kontrak yang berakhir Desember.
Komitmen penyelesaian proyek ini juga mendapat dukungan penuh dari Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, dan Wakil Gubernur, Idah Syahidah. Keduanya hadir dalam acara groundbreaking pada 14 Juli 2025 lalu.
Dalam sambutannya, Gusnar menegaskan pembangunan pedestrian ini bukan hanya untuk memperindah kota, tetapi juga menjawab kebutuhan masyarakat akan ruang publik yang aman dan representatif.
“Fungsi kota ini sebagai ibu kota provinsi dan wajah Gorontalo, sehingga perlu kita dorong pembangunannya agar semakin meningkat,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan pengalaman buruk masa lalu, ketika kondisi kanal terbengkalai bahkan menelan korban jiwa.
“Malah catatan saya, ada yang meninggal gara-gara selokan (Kanal Tanggidaa). Mau tidak mau saya bilang ini harus dilaksanakan,” ujar Gusnar.
Sementara itu, Idah Syahidah menekankan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga hasil pembangunan.
“Kalau sudah indah, sampah jangan digantung di pinggir pagar,” pesannya.
Dengan alokasi anggaran Rp4,7 miliar dari pagu Rp4,9 miliar, proyek pedestrian ini ditargetkan selesai dalam 150 hari kalender.
Pada 2026, pemerintah provinsi juga berencana menambah anggaran untuk pengaspalan agar kawasan kanal semakin rapi dan nyaman.
Jika sesuai rencana, pedestrian Kanal Tanggidaa tak hanya menjadi ikon baru Kota Gorontalo, tetapi juga simbol kolaborasi antara pemerintah, kontraktor, dan masyarakat dalam mempercantik wajah ibu kota provinsi. (*)