TRIBUNGORONTALO.COM -- Paulus Gregorius Afrizal, salah seorang anggota Paskibraka Nasional 2025 memiliki cerita inspiratif.
Dirinya berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dibalik sikap sempurnanya saat menunaikan tanggung jawabnya di upacara bendera 17 Agustus 2025, dirinya ternyata menyimpan kesusahan biaya.
Dilansir dari Kompas.com, saat ini, Afril duduk di kelas XI Sekolah Menengah Atas Katolik Frateran (Smater) Maumere, Kabupaten Sikka, NTT.
Baginya, masa latihan merupakan pengalaman berharga.
“Latihannya tiap hari kami cukup konsisten dan juga kami jaga kesehatan agar upacara berjalan lancar,” katanya, dilansir dari laman resmi Presiden RI pada Senin, (18/8/2025).
Atlet yang juga jual jagung bakar
Dalam kesehariannya, Paulus membantu ekonomi keluarga dengan berdagang jagung bakar pada akhir pekan, sembari tetap membagi waktu untuk sekolah dan berlatih karate.
“Saya ingin meringankan beban orangtua saya. Jadi saya menyisihkan waktu untuk berjualan, latihan, dan tetap sekolah. Saya juga seorang atlet karate,” ujarnya.
Sementara dilansir dari Kompas.com, sang ibu, Magdalena Juliana (40), sangat bangga akan pencapaian putranya.
Selama proses seleksi ia menceritakan bahwa putranya mendapat bantuan dari berbagai pihak selama mengikuti seleksi.
Afril, sapaan akrabnya, terlahir dari keluarga sederhana.
Ia anak pertama dari enam bersaudara.
Gadai HP karena tak punya biaya untuk berangkat ke Jakarta
Juliana mengaku sempat kebingungan soal biaya Paulus yang hendak berangkat ke Jakarta untuk mengikuti seleksi di tingkat nasional.
"Setelah lolos provinsi, saya bingung biaya untuk ke nasional. Ada satu kali medical check up yang harus diulang di Maumere. Biayanya Rp 175.000, sementara kami tidak punya uang sama sekali," katanya.