Hasil penelitian bahaya Roblox bagi anak-anak
April 2025 lalu, media The Guardian menurunkan artikel risiko bagi anak-anak yang bermain Roblox menurut para peneliti.
Penelitian dimaksud mengungkap betapa mudahnya bagi anak-anak untuk menemukan konten yang tidak pantas di game Roblox.
Baca juga: 5 Hadiah HUT ke-80 RI dari Pemerintah untuk Masyarakat, Ada Bansos hingga Diskon Belanja 80 Persen
Apalagi banyak anak-anak berinteraksi di game itu tanpa pengawasan orang tua.
Orang tua menyampaikan kekhawatiran serius tentang anak-anak yang mengalami kecanduan, melihat konten yang menimbulkan trauma, dan didekati oleh orang asing di game tersebut.
Roblox mengakui bahwa anak-anak yang menggunakan platformnya mungkin terpapar konten berbahaya dan "aktor jahat".
Roblox menyatakan sedang berupaya keras untuk memperbaikinya tetapi kolaborasi di seluruh industri dan intervensi pemerintah diperlukan.
Roblox merupakan game terpopuler di online yang kerap dimainkan anak-anak di seluruh dunia termasuk di Indonesia.
Pada 2024, platform ini memiliki lebih dari 85 juta pengguna aktif harian, diperkirakan 40 persen diantaranya berusia di bawah 13 tahun.
Dalam investigasi yang diperoleh The Guardian, pakar perilaku digital Revealing Reality menemukan sesuatu yang sangat mengganggu bagi anak-anak di game Roblox.
Dimana ada kesenjangan yang meresahkan antara tampilan Roblox yang ramah anak dan realitas yang dialami anak-anak di platform tersebut.
Revealing Reality menciptakan beberapa akun Roblox, mendaftarkannya kepada pengguna fiktif berusia 5, 9, 10, 13, dan 40 tahun ke atas.
Baca juga: Ramalan Zodiak Capricorn, Aquarius, Pisces Hari Ini 5 Agustus 2025: Cinta, Kesehatan Karier Keuangan
Akun-akun tersebut hanya berinteraksi satu sama lain, dan tidak dengan pengguna di luar eksperimen, untuk memastikan perilaku avatar mereka tidak terpengaruh dengan cara apa pun.
Laporan tersebut menemukan bahwa anak-anak berusia lima tahun ke atas mampu berkomunikasi dengan orang dewasa saat bermain game di platform tersebut.
Juga menemukan contoh interaksi antara orang dewasa dan anak-anak tanpa verifikasi usia yang efektif.