TRIBUNGORONTALO.COM – Sebuah gempa bumi minor dengan magnitudo 3.3 mengguncang wilayah Minahasa Utara, Sulawesi Utara, pada hari Kamis, 17 April 2025, pukul 15:32:32 Wita (atau 14:32:32 WIB).
Pusat gempa tercatat berada di koordinat 0.39° Lintang Utara dan 124.83° Bujur Timur.
Informasi ini dihimpun dari catatan seismograf Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang dipublikasikan sekitar 15 menit setelah kejadian.
Berdasarkan data BMKG, episenter gempa terletak sekitar 10 kilometer di bawah permukaan bumi.
Kedalaman yang relatif dangkal ini, meskipun magnitudonya kecil, berpotensi menghasilkan guncangan yang lebih terasa di area sekitar pusat gempa dibandingkan dengan gempa dengan magnitudo serupa namun berkedalaman lebih dalam.
Wilayah terdekat dengan episenter diperkirakan berada di sekitar wilayah pesisir utara Kabupaten Minahasa Utara.
Konteks Geologis:
Sulawesi Utara merupakan wilayah yang aktif secara seismik karena posisinya yang berada di pertemuan beberapa lempeng tektonik utama dunia, termasuk Lempeng Pasifik, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Indo-Australia.
Pergerakan dan interaksi antar lempeng inilah yang menjadi pemicu utama terjadinya aktivitas kegempaan di wilayah ini.
Meskipun gempa kali ini berkekuatan kecil, keberadaannya mengingatkan akan potensi aktivitas seismik yang lebih besar di masa depan.
Secara umum, kedalaman pusat gempa bumi dapat mempengaruhi intensitas guncangan di permukaan.
Gempa dangkal (kurang dari 70 km) cenderung menghasilkan guncangan yang lebih kuat dan terasa lebih luas di permukaan dibandingkan dengan gempa dalam (lebih dari 300 km) dengan magnitudo yang sama.
Hal ini disebabkan karena energi yang dilepaskan oleh gempa dangkal memiliki jarak yang lebih pendek untuk mencapai permukaan bumi.
Namun, penting untuk dicatat bahwa magnitudo gempa adalah ukuran energi yang dilepaskan di pusat gempa, sedangkan intensitas guncangan di permukaan dipengaruhi oleh berbagai faktor lain selain magnitudo dan kedalaman, termasuk jenis tanah dan jarak dari episenter.
Dalam kasus gempa berkekuatan 3.3 dengan kedalaman 10 km ini, meskipun magnitudonya tergolong kecil dan kemungkinan tidak menimbulkan kerusakan signifikan, guncangan ringan mungkin dirasakan oleh sebagian kecil masyarakat di sekitar episenter.
BMKG biasanya akan terus memantau perkembangan aktivitas seismik di wilayah ini dan memberikan informasi lebih lanjut jika diperlukan.
Meskipun gempa ini relatif kecil, masyarakat di wilayah Sulawesi Utara diimbau untuk tetap tenang dan waspada.
Penting untuk selalu mengikuti informasi resmi dari BMKG dan memahami langkah-langkah mitigasi bencana gempa bumi. (*)