TRIBUNGORONTALO.COM – Sejumlah fakta terungkap dalam insiden mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo diterjang air bah.
Peristiwa yang terjadi pada Selasa (15/4/2025) ini menelan tiga korban jiwa.
Berikut fakta-faktanya sebagaimana dirangkum TribunGorontalo.com dari berbagai sumber.
Kronologi kejadian
Diketahui para korban merupakan mahasiswa Teknik Geologi angkatan 2022 UNG yang tengah menjalani program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Dunggilata, Kecamatan Bulawa, Kabupaten Bone Bolango.
Insiden berawal ketika 10 mahasiswa melakukan pemetaan di area pegunungan Desa Dunggilata, Kecamatan Bulawa, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Selasa (15/4/2025) sekitar pukul 10.00 Wita.
Setelah itu, mereka turun sekitar pukul 16.00 Wita.
Namun tiba-tiba mereka diterjang air bah. Para mahasiswa itu terseret arus.
Beberapa di antaranya tertahan di bebatuan. Sementara empat mahasiswa jatuh ke bawah.
Hal ini dijelaskan oleh Kepala Pusat Studi KKN, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (PPPM) Universitas Negeri Gorontalo, Rosbin Pakaya, Selasa (15/4/2025) malam.
"Setelah melakukan pemetaan (di gunung), mereka turun sekitar jam 3 atau jam 4 sore," kata Rosbin melalui videobyang diterima TribunGorontalo.com.
"Tiba-tiba ketika mereka turun itu ada air bah yang tiba-tiba menghantam mereka," ungkapnya.
Tiga mahasiswa tewas
Akibat insiden ini, tiga mahasiswa terkonfirmasi tewas di lokasi kejadian.
Satu mahasiswa sempat dinyatakan hilang sebelum akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Berikut identitas mahasiswa yang meninggal dunia:
1. Alfateha Ahdania Ahmadi, warga Ratatotok, Sulawesi Utara
2. Sri Maghfira Mamonto, warga Tadoi, Kecamatan Inobonto, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.
3. Regina Malaka, warga Buntulia, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo.
7 mahasiswa selamat
Dua mahasiswa mengalami luka ringan.
Mereka adalah Fiqri Fariz K Pakaya, warga Kuala Besar, Kecamatan Paleleh, Sulawesi Tengah, dan Risman Ahmad, warga Taliabu, Maluku Utara.
Sementara itu, lima mahasiswa berhasil dievakuasi dari pegunungan, yakni:
1. Sukirman Satar, warga Kambani, Sulawesi Tengah
2. Nirmawati Musa, warga Buntulia, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo
3. Lisda B Laindjong, warga Dutuno, Buol, Sulawesi Tengah
4. Ahmad Firli Aprilio Mamonto, warga Upay, Kotamobagu
5. Alif Rahmat Sandhi, warga Isimu, Gorontalo.
Mahasiswa dibawa ke RSUD Tombulilato
Semua mahasiswa dievakuasi ke RSUD Tombulilato, Kecamatan Bone Raya, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.
Mereka ditandu oleh warga beserta aparat gabungan.
Sekira pukul 18.35 Wita, petugas komunikasi berkoordinasi dengan dosen pembimbing dan Camat Bulawa.
Tim Rescue KPP Gorontalo bergerak menuju Lokasi Kejadian menggunakan Truck Personel dan Recue Car Tipe I.
Arus deras menyulitkan proses evakuasi
Staf Pusdalops BPBD Bone Bolango, Zulkarnain S Dami, mengatakan dua arus deras sempat menyulitkan proses evakuasi.
Tiga mahasiswa dievakuasi lebih awal ke RSUD Tombulilato, satu di antaranya sempat kritis.
Sementara tim SAR gabungan berusaha menyelamatkan enam mahasiswa lain yang terjebak di pegunungan
Regina Malaka merupakan mahasiswa yang terakhir ditemukan oleh tim SAR gabungan.
Mahasiswi Teknik Geologi angkatan 2022 itu ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.
(TribunGorontalo.com/Herjianto Tangahu/Arianto Panambang)