Minta Uang Rp 80 Juta kepada Pengedar, AKP Aswar Dicopot dari Jabatan Kasat Narkoba Polres Bone

TRIBUNGORONTALO.COM – AKP Aswar dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Satuan Narkoba.

Melansir KompasTV, pemecatan ini buntut dari permintaan AKP Aswar pada keluarga pengedar narkoba.

Ia diduga memeras pengedar sebesar Rp 80 juta dengan janji penghentian kasus.

Berikut fakta-faktanya sebagaimana dikutip TribunGorontalo.com dari KompasTV, Jumat (14/3/2025).

Pencopotan Kasat Narkoba Polres Bone

Dipantau dari YouTube Tribun Timur, pencopotan Kasat Narkoba Polres Bone Aswar dituangkan dalam Surat Perintah Nomor Sprin/302/III/KEP/2025 yang ditandatangani oleh Wakapolres Bone Kompol Antonius Tutleta, Rabu (12/3/2025).

Tertulis di dalam surat perintah tersebut: 

"Diperintahkan kepada AKP Aswar melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai Pama Polres Bone (dalam rangka riksa)." 

Digantikan AKP Irwandi

Posisi Aswar sebelumnya akan diisi oleh Kasubagdalpers Bag SDM Polres Bone AKP Irwandi yang kemudian akan menjadi Pelaksana harian (Plh) Kasat Narkoba Polres Bone. 

Hal ini dituangkan dalam surat perintah yang sama, tertulis:

"AKP Irwandi di samping melaksanakan tugas dan tanggung jawab jabatan sehari-hari, ditunjuk untuk melaksanakan tugas sebagai Plh. Kasatresnarkoba Polres Bone." 

Dugaan Minta Uang Damai 

Wakapolres Bone Kompol Antonius Tutleta mengonfirmasi pencopotan Aswar, juga menyampaikan dugaan kasus yang menyebabkan pencopotannya.

"Bersangkutan dicopot dari jabatan Kasat Narkoba setelah percakapan (tangkapan layar) beredar di medsos karena meminta uang total Rp80 juta kepada keluarga tersangka kasus narkoba," terang Antonius saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (12/3/2025), via Antara.

Tangkapan Layar Percakapan Sempat Viral 

Tangkapan layar percakapan antara Aswar dengan pihak keluarga pelaku pengedar narkoba ketika meminta uang damai beredar luas di media sosial, bahkan sempat viral. 

Dalam tangkapan layar percakapan yang dipantau dari YouTube TribunTimur, diduga Aswar meminta uang damai agar kasus selesai. 

Ia meminta uang penyelesaian kasus sebesar Rp80 juta.