Reporter: Nurain Lihawa
TRIBUNGORONTALO.COM -- Sekelompok pemuda Gorontalo, tergerak untuk melestarikan bahasa ibu mereka.
Bagas Dwi Nurcahyo, alumni Universitas Negeri Gorontalo (UNG), bersama timnya, menginisiasi sebuah microsite bernama Monurasi, sebuah kamus bahasa daerah Gorontalo berbasis web.
"Tujuan utama kami adalah melestarikan bahasa Gorontalo," ujar Bagas kepada TribunGorontalo.com, Rabu (29/5/2024).
"Miris melihat banyak anak muda Gorontalo yang sudah mulai melupakan bahasa daerah mereka."
Monurasi hadir sebagai solusi inovatif untuk menjaga kelestarian bahasa Gorontalo.
Platform ini memudahkan pengguna untuk mencari arti kata dan frasa dalam bahasa Gorontalo, sekaligus mempelajari penggunaannya dalam kalimat.
Upaya Bagas dan timnya tak berhenti di situ. Mereka gencar menyosialisasikan Monurasi, khususnya kepada para pramuka.
Bagi Bagas, pramuka menjadi target ideal karena memiliki kegiatan yang fokus pada pelestarian budaya dan nilai-nilai lokal.
"Kami berharap Monurasi dapat membantu anak-anak dan guru muatan lokal dalam proses belajar mengajar bahasa Gorontalo," tambahnya.
Lebih lanjut, Bagas dan tim memiliki mimpi besar untuk mengembangkan Monurasi menjadi aplikasi mobile yang dapat diakses di mana saja dan kapan saja.
Namun, mereka menyadari bahwa ini membutuhkan kolaborasi dan masukan dari para pakar bahasa Gorontalo untuk memastikan materi yang akurat dan berkualitas.
Bagas dan tim Monurasi menginspirasi generasi muda untuk mengambil peran aktif dalam pelestarian bahasa daerah.
Upaya mereka menunjukkan bahwa dengan tekad dan kreativitas, revitalisasi bahasa daerah bukan lagi hal yang mustahil.
Akses microsite bahasa Gorontalo ini di lin berikut s.id/monurasi. (*)