Pemprov Gorontalo

BPBD Provinsi Gorontalo Gelar Simulasi Gempa di SMA Negeri 1 Biluhu

Penulis: Husnul Puhi
Editor: Ponge Aldi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BPBD Provinsi Gorontalo gelar simulasi gempa kepada siswa SMAN 1 Biluhu.   

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Gorontalo menggelar simulasi gempa bumi di SMA Negeri 1 Biluhu, Kabupaten Gorontalo.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan pemahaman siswa serta guru dalam menghadapi potensi bencana gempa bumi.

Penata Penanggulangan Bencana Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BPBD Provinsi Gorontalo, Sofyan Adjara mengatakan, bahwa simulasi ini adalah bagian dari program edukasi bencana yang rutin dilakukan oleh BPBD di berbagai sekolah maupun masyarakat lainnya. 

"Kami ingin memastikan bahwa siswa dan guru memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk menghadapi situasi darurat seperti gempa bumi. Simulasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesiapsiagaan bencana," ujar Sofyan saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (27/5/2024). 

Sofyan menjelaskan terkait pelaksanaan simulisasinya. Dimulai dengan pemberian materi tentang gempa bumi dan tindakan yang harus diambil saat gempa terjadi. 

Setelah itu, dilakukan simulasi evakuasi. Para siswa diminta mengikuti prosedur evakuasi yang telah ditetapkan. 

Dengan sirene tanda gempa dibunyikan, para siswa segera bergerak ke titik kumpul yang telah ditentukan dengan tertib dan cepat.

"Kami mengajarkan mereka untuk 'Drop, Cover, and Hold On' saat gempa terjadi, lalu bergerak ke tempat yang aman setelah guncangan berhenti. Latihan ini sangat penting untuk memastikan semua orang tahu apa yang harus dilakukan dalam situasi darurat," jelas Sofyan.

BPBD Provinsi Gorontalo berkomitmen untuk terus melakukan edukasi dan simulasi bencana di berbagai sekolahan dan komunitas, jika membutuhkan.

"Kami akan terus melanjutkan program ini agar semakin banyak masyarakat yang sadar dan siap menghadapi bencana. Kesiapsiagaan adalah kunci untuk mengurangi risiko dan dampak bencana," tuturnya. 

Adanya simulasi seperti ini, diharapkan masyarakat Gorontalo, khususnya para pelajar, dapat lebih siap dalam menghadapi bencana alam. Terlebih di saat cuaca ekstrem yang sering melanda Gorontalo. 

Pengetahuan dan kesiapsiagaan yang baik akan sangat membantu dalam meminimalisir korban dan kerugian akibat bencana.

"Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi awal dari kesadaran yang lebih luas di masyarakat tentang pentingnya kesiapsiagaan bencana. Semua pihak harus bersinergi untuk menciptakan lingkungan yang aman dan tanggap terhadap bencana," tutup Sofyan. (*/ADV)