Dampak Hujan Gorontalo

Plafon Jebol, Karsa Utama dan RSU Bioklinik Kini Kembali Normal

Penulis: Fernandes Siallagan
Editor: Wawan Akuba
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Karsa Utama dan RSU Bioklinik Gorontalo disebut sudah dalam kondisi baik.

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Hujan deras yang mengguyur Kota Gorontalo pada Kamis (7/4/2024) mengakibatkan beberapa wilayah kebanjiran, termasuk Karsa Utama dan Rumah Sakit Umum (RSU) Bioklinik.

Plafon di kedua tempat tersebut jebol dan membuat ruangan becek. Video jebolnya plafon kedua tempat ramai itu viral di media sosial.

Hal ini membuat netizen bertanya-tanya bagaimana kondisinya saat ini. Namun, setelah TribunGorontalo.com memantau secara langsung, semuanya berjalan normal Sabtu (09/3/2024). 

RSU Bioklinik

Murahmat R Sataruno, Satpam RSU Bioklinik mengungkapkan, kalau satu jam setelah jebolnya plafon, sumuanya sudah kembali normal.

Semua pasien berada di dalam ruangan rawat inap dan tidak ada yang diletakkan di lorong rumah sakit. 

Bagaiamana tidak, setelah mengetahui jebolnya plafon, pihak manajemen meminta semua karyawan yang libur untuk datang membantu evakuasi.

Bahkan semua plafon yang ada di lantai dua (lokasi jebol) langsung diganti pada Jumat (8/3/2024).

"Semua langsung diganti di sini, biar kejadian yang sama tidak terulang lagi," ujar Rahmat kepada TribunGorontalo.com.

Bahkan direncanakan pengerjaan plafon itu hanya satu hari, sebab pengerjaannya sudah dimulai sejak pukul 06:00 Wita.

Karsa Utama

Berbeda dengan RSU Bioklinik, Karsa Utama tidak langsung mengganti plafonnya, akan tetapi memperbaiki sumber bocornya air.

Walaupun masih ada bekas-bekas air di plafon yang tersisa. Sebab setelah kejadian itu, karyawan langsung sigap mengevakuasi pakaian yang dijual. 

"Semuanya aman terkendali, langsung ditangani pas kejadi itu. Tidak ada baju yang basah," ujar satu karyawan yang tidak mau disebut namanya.

Pihaknya juga menyayangkan karena oknum yang tidak bertanggung jawab mengunggah video tersebut ke sosial media.

Padahal karyawan yang merekam hanya ingin memberitahu kepada rekannya kejadian di Karsa tersebut. Namun oleh pihak yang tidak bertanggung jawab disebar untuk kepentingan pribadi. 

"Niat karyawan itu baik untuk memberitahu, eh malah di upload di sosmed sama orang lain," tutupnya. (*)