TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo-- Ishak Abdullah, Nelayan Tanjung Kramat, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo menceritakan kisahnya mencari ikan dengan mesin tempel tuanya.
Kata Ishak, mesin tempel itu dibelinya sekitar tahun 2015 silam.
"Dari tahun 2015, jadi ya hitung-hitung sudah sekitar delapan tahunan," ungkapnya kepada TribunGorontalo.com, Jumat (9/2/2024).
Meski sesekali rusak, dia tetap berupaya memperbaikinya dengan alat seadanya.
Saat ditemui TribunGorontalo.com, Ishak terpantau tengah mempersiapkan beberapa alat yang akan digunakan melaut nanti malam.
Beberapa alat melaut seperti tali, dan mesin tempel yang sudah tua tengah dicek fungsinya.
Ia menyebut beberapa kali ada bantuan dari pemerintah, namun hanya diberikan kepada nelayan sudah punya mesin tempel.
"Jadi mau tidak mau harus bertahan dengan mesin yang ada," jelas Pria kelahiran Bone Pantai, Kabupaten Bone Bolango.
Kesehariannya tentunya melaut di pesisir selatan Gorontalo.
"Mati mesin di tengah laut sudah biasa," timpalnya.
Ishak menyebut hal itu biasa karena, sudah pasti akan ada nelayan lain yang akan turun dan berpapasan dengannya di tengah laut.
Ia tak mengenal musim melaut, yang jelas menurutnya hasil tangkapan sudah ada yang mengatur.
Adapun hasil tangkapannya kemudian ia jual ke tempat pelelangan ikan Gorontalo. (*)