TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Cerita Yepi Manueke, seorang petani di Bone Bolango, Provinsi Gorontalo
Yepi Manueke menjadi petani jagung sejak 1980.
Yepi sudah 44 tahun jadi petani jagung bersama orangtuanya.
"Saya dari kecil sudah ikut orangtua ke lahan," ujarnya kepada TribunGorontalo.com, Kamis, (1/2/2024).
Orangtua Yepu memiliki lahan perkebunan sendiri dan memilih untuk menanam jagung di lahan tersebut.
Yepu mengakui saat ini dirinya kesusahan untuk memanen jagung. Sebab, hasil yang diperoleh Yepi kadang hanya sedikit.
Yepi mengatakan dulu, dirinya kerap memanen jagung hingga 6-7 karung. Tapi sekarang hanya bisa mendapatkan satu karung saja.
"Pernah tidak sampai sekarung," lanjutnya.
Kata Yepu, jagung yang ditanam olehnya merupakan jagung manis lokal Gorontalo.
Adapun kendala pada saat penanaman bibit jagung adalah pupuk yang diberikan kepada petani jagung sekarang dibatasi untuk pengambilannya.
"Dibatasi sekarang pupuk itu," kata pria kelahiran 1971.
Hal itulah yang menjadi faktor utama jagung yang dipanen Yepu tidak banyak.
Tak hanya bertani, Yepu berjualan jagung di depan Kampus 4 Universitas Negeri Gorontalo (UNG)