TRIBUNGORONTALO.COM - Pelatih Inter Milan Simone Inzaghi semakin tersudut menyusul krisis yang terjadi pada skuat Nerazzurri.
Akibat krisis kemenangan Inter Milan di Serie A Liga Italia ini, Inzaghi pun dibayang-bayangi ancaman pemecatan.
Dilansir TribunGorontalo.com dari Football Italia pada Selasa (18/4/2023), bahkan Mantan Presiden Inter Massimo Moratti ikut bersuara tentang ancaman pemecatan Inzaghi dari klub Nerazzurri.
Moratti mengakui dia mungkin sudah memecat Inzaghi musim ini, tetapi juga mengakui 'itu akan menjadi kesalahan.'
Baca juga: Perempat Final Liga Champions Inter Milan vs Benfica - Prediksi Skor, Pemain, Head to Head
Nerazzurri menginjakkan satu kaki di Babak Semi Final Liga Champions setelah menang 2-0 di leg pertama Babak 8 Besar melawan Benfica, dengan penentuan dalam leg kedua di Stadion San Siro pada besok lusa, Kamis (20/4/2023) pukul 02.00 WIB.
Tetapi, ada laporan kuat bahwa klub dapat menghentikan pelatih mereka jika dia gagal melakukan pendaratan dan masuk ke empat besar.
“Kami semua menunggu pertandingan melawan Benfica, yang menjadi lebih penting karena kami melakukannya dengan sangat buruk di Serie A,” kata Moratti kepada TMW Radio.
“Saya pikir Inter memiliki peluang 70 persen untuk lolos, melihat hasil leg pertama, tetapi di Liga Champions apapun bisa terjadi.” lanjutnya.
Baca juga: Simone Inzaghi Terancam Dipecat Inter Milan jika Nerazzurri Disingkirkan Benfica dari Liga Champions
Selama masa jabatannya yang panjang, Moratti memenangkan Treble bersama Jose Mourinho pada 2010, tetapi juga terkenal karena terus memotong dan mengubah tim manajemennya.
Saat ditanya apakah dia akan tetap percaya dengan Inzaghi setelah 11 kekalahan Serie A dalam 30 putaran pertama, Moratti berkata:
“Tidak, mengetahui karakter saya dan fakta bahwa saya biasa memecat pelatih setelah tiga atau empat kekalahan. Itu mungkin akan menjadi kesalahan juga.
Sementara Moratti akhirnya memenangkan Treble, dia juga mengalami kekecewaan dan panggilan akrab selama bertahun-tahun, sedangkan Pemilik Inter saat ini yaitu Steven Zhang dan Suning sekarang memiliki lebih sedikit tekanan di pundak mereka.
“Kritik setara dengan ambisi. Jika Anda memulai dengan Ronaldo dan keinginan untuk menaklukkan dunia, maka mereka tidak akan memaafkan kegagalan. Jika Anda sebaliknya. Saya melihat sepak bola secara umum sekarang berada di sekitar tingkat biasa-biasa saja." ungkapnya.
Baca juga: Inter Milan Bakal Rombak Departemen Penjaga Gawang, Pelatih Kiper Adriano Bonaiuti Hengkang?
Inzaghi Tetap Optimis
Sementara itu, Inzaghi masih optimis terhadap klub Inter Milan asuhannya.
Dilansir TribunGorontalo.com dari SempreInter, Inzaghi masih belum menyerah pada kemungkinan comeback di akhir musim, dan pengalamannya bersama Lazio dari hari-harinya bermain adalah sebagian besar alasannya.
Menurut Gazzetta.it, Inzaghi mengambil langkah terlambat Biancocelesti untuk menyalip Juventus untuk memenangkan gelar Serie A selama 1999-2000 sebagai preseden penting untuk membantu mereka membalikkan keadaan musim ini.
Baca juga: Hakan Calhanoglu Pulih dari Cedera, Inter Milan Siapkan Tawaran Perpanjangan Kontrak
Di atas kertas, Inter Milan mungkin tidak keluar dari persaingan untuk empat besar di klasemen Serie A Liga Italia.
Sebagaimana diketahui, Inter Milan kini berada di peringkat 5 klasemen sementara Serie A dengan perolehan 51 poin, selisih 2 poin dari AC Milan yang duduk di urutan keempat.
Adapun Inter secara resmi mengejar satu tempat setelah kekalahan lagi di liga, dengan kekalahan mereka melawan Monza pada akhir pekan yang keempat di liga hanya dalam waktu singkat yakni lima pertandingan yang tanpa kemenangan.
Oleh karena itu, akan membutuhkan sesuatu yang istimewa selama sisa pertandingan musim ini untuk melupakan performa yang benar-benar mengerikan ini dan merebut tempat Liga Champions di sisa pertandingan musim ini.
Baca juga: 8 Besar Liga Champions: Kemenangan Inter Milan atas Benfica Jadi Peluang Unik untuk Klub Italia
Namun, Inzaghi ingat pernah berada di posisi yang sama sebagai pemain, dengan Lazio pada tahun 2000.
Itu terjadi dalam perburuan gelar melawan Juventus, tetapi pada tahap yang sama di musim ini, faktanya tetap bahwa Biancocelesti akan menghadapi situasi sulit di mana nasib mereka berada di luar kendali mereka.
Namun, Inter Milan tidak pernah berhenti percaya, dan ketika keterpurukan datang dari Bianconeri, mereka mampu memanfaatkan dan menyelesaikan comeback.
Baca juga: Bastoni Sebut Liga Champions Melawan Benfica Jadi Peluang Unik Inter Milan untuk Perbaiki Performa
Sementara itu, Inzaghi memiliki keyakinan bahwa tim-tim yang saat ini berada di depan mereka di klasemen Serie A akan membiarkan Inter Milan masuk, dan bahkan dalam posisi yang mulai terlihat, sesuatu yang istimewa masih mungkin terjadi.
Dengan demikian, lapor Gazzetta, Inzaghi idak kehilangan kesabaran atau keyakinannya.
Selain itu, Inzaghi melihat peluang yang dimiliki tim di Liga Champions dan di Coppa Italia bukan sebagai gangguan melainkan sebagai peluang besar untuk membangun kepercayaan diri dan momentum.
Inzaghi tidak memiliki ilusi tentang betapa gelapnya momen yang sedang dilalui Inter saat ini.
Namun, pengalaman telah mengajari pelatih bahwa bahkan dari posisi seperti ini adalah mungkin untuk terus maju dan melakukan sesuatu yang istimewa, dan dia percaya bahwa akhir musim bisa menjadi hal yang hebat.
(TribunGorontalo.com/Nina Yuniar)