Kisah Rafael Leao sebelum Gabung AC Milan, di-PHP Benfica hingga Dihantui Utang Sporting CP

Penulis: Nina Yuniar
Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rafael Leao saat pertandingan klub Serie A AC Milan melawan U.C. Sampdoria di Stadion Luigi Ferraris, Italia pada 11 September 2022. Simak kisah perjalanan karier sepak bola striker Leao sebelum bergabung dengan AC Milan, singgung Benfica dan Sporting CP.

TRIBUNGORONTALO.COM - Striker Portugal Rafael Leao mengungkapkan kisah perjalanan karier sepak bolanya sebelum akhirnya kini berlabuh di AC Milan.

Dilansir TribunGorontalo.com dari Football Italia pada Kamis (8/2/2023), Leao yang kini bangga memakai seragam AC Milan, bercerita tentang masa kecilnya dan bagaimana dia menolak Benfica untuk bergabung dengan Sporting CP.

Striker AC Milan berusia 23 tahun itu memulai di sistem pemuda Sporting dan naik pangkat sebelum masuk ke tim utama di musim 2017-18.

Setelah sekelompok ultras menyerbu tempat latihan klub dan menghadapi para pemain, Leao memutuskan kontraknya dengan Sporting CP untuk bergabung di LOSC Lille.

Baca juga: Bak Satu Paket dengan AC Milan, Rafael Leao juga Kesulitan di Awal Tahun 2023

Ini merupakan keputusan yang masih menghantui Leao karena harus membayar hutang kepada klub Portugal tersebut.

Berbicara kepada 'Noisey Personal' Vice, Leao pertama kali membahas masa kecilnya dan hal pertama yang membuat terjun di dunia sepak bola.

Leao menyebut bahwa sejak kecil, ia memang selalu bermain sepak bola.

Baca juga: Heboh Kabar Paolo Maldini Bersitegang dengan Rafael Leao saat Negosiasi, Begini Kata AC Milan

“Saya selalu bermain sepak bola. Bahkan teman-teman saya hari ini adalah teman lingkungan saya. Mereka biasa melakukan hal-hal yang tidak dapat saya lakukan, karena saya mulai bermain sepak bola sejak kecil. Saya tidak bisa menari atau semacamnya karena ada latihan di pagi hari." ungkap Leao.

“Saya selalu bermain sepak bola di sana, sepanjang hari. Ketika saya bisa kembali ke Portugal dan pergi ke sana, kerabat saya ada di sana, dan saya pergi menemui mereka. Ketika saya masih kecil, saya tidak bisa mengatakan saya miskin, tetapi ayah saya melewati masa-masa sulit untuk membantu saya." lanjutnya.

Meski begitu, Leao rupanya menyimpan cerita miris ketika ia mengaku tidak bisa seperti temannya yang membeli sepatu sepak bola mahal untuk bermain saat kecil.

Baca juga: Paolo Maldini Beri Update soal Kesepakatan Kontrak Baru Rafael Leao dan Ismael Bennacer di AC Milan

Ini sangat berbeda dengan apa yang dirasakan Leao saat ini, di mana pemain yang juga telah debut di Piala Dunia 2022 Qatar itu, sudah mampu untuk membeli apa pun yang diinginkan.

Selain itu, Leao juga telah membantu perekonomian keluarganya.

“Ada teman yang bisa membeli sepatu 300 euro (sekitar Rp4,8 juta), saya tidak bisa. Padahal hari ini saya bisa membeli apapun yang saya mau, saya bisa membantu keluarga karena ayah saya tidak bekerja, begitu juga ibu saya. Saya dapat membantu mereka.” jelas Leao.

Lebih lanjut, Leao juga mengenang masa-masanya di sekolah dan bagaimana dia hampir bergabung dengan Benfica sebelum akhirnya menjadi bagian dari sistem pemuda Sporting.

Baca juga: Luca Serafini Ungkap Jebakan yang Sering Menjerumuskan Fans AC Milan, Abaikan Rafael Leao Cs?

“Saya pikir saya adalah anak yang cerdas. Ketika saya bermain di Sporting, saya pergi ke kelas yang sama dengan teman-teman kamp saya. Ketika mereka mulai mengacau, saya akan mulai juga, lalu kami harus pergi karena guru kami tidak dapat melanjutkan." sebut Leao.

“Namun, saya pikir saya adalah anak yang cerdas dan pendiam. Ada saatnya saya tidak bisa melanjutkan sekolah karena ada latihan dan permainan. Bahkan sebagai seorang anak, ayah saya mencoba mencarikan klub untuk saya, saya mulai bermain seperti itu ketika saya berusia tujuh tahun." sambungnya.

Hingga kemudian Leao mengungkapkan bagaimana mulanya ia bisa bermain di klub sepak bola untuk pertama kalinya.

Baca juga: AC Milan Disebut Bisa Pertimbangkan Kontrak Baru Jangka Pendek Rafael Leao, hingga 2025 Saja?

“Di tempat saya tinggal ada seseorang yang bekerja di klub terdekat, dan di depan rumah ada taman tempat saya selalu bermain dengan anak-anak lain. Saya selalu bermain di sana, dia melihat saya dan bertanya apakah saya bermain di suatu tempat." ungkap Leao.

“Saya mengatakan kepadanya tidak dan bahwa ayah saya ada di sana dan dia sedang mencari klub untuk memulai. Dia mengatakan kepada saya untuk pergi ke timnya dan melakukan beberapa sesi latihan, lalu kita akan lihat. Saya pergi ke sana, melakukan sesi latihan dan mulai di klub itu, namanya Mora." lanjutnya.

“Tiga minggu kemudian saya menandatangani kontrak dengan Benfica, tetapi saya tidak memiliki kesempatan untuk pergi ke pelatihan karena Lisbon jauh, dan mereka mengatakan kepada saya untuk tetap tenang, seseorang akan datang menemani saya ke pelatihan setiap hari." terang Leao.

Baca juga: Bakal Sepakati Kontrak Baru, AC Milan telah Bersiap untuk Bertemu dengan Rombongan Rafael Leao

Leao juga memaparkan cerita saat ia diberi 'harapan palsu' oleh Benfica hingga kemudian memutuskan untuk pergi ke Sporting CP.

Setibanya di Sporting, Leao mendapatkan reaksi positif dari seseorang yang dekat dengannya, meski sang striker sendiri masih belum tahu ke arah mana karier sepak bolanya akan dibawa.

“Saya menandatangani kontrak dengan Benfica, menunggu seminggu, mereka tidak pernah datang. Seminggu kemudian ayah saya menghubungi mereka dan mengatakan saya akan pergi ke klub lain. Jadi saya pergi ke Sporting, dan kemudian dari sana. Ada orang yang dekat dengan saya yang mengatakan saya bisa melangkah jauh." ujar Leao.

Baca juga: AC Milan Menang atas Salernitana, Rafael Leao Dipuji Stefano Pioli: Itu Penampilan Terbaiknya

“Saya memiliki bakat tetapi kemudian dalam pelatihan. Saya menyukai sepak bola, tetapi di kepala saya, saya tidak tahu ke mana saya bisa pergi di masa depan. Kemudian ada pertemuan dengan saya dan ayah saya, mereka memberi tahu kami bahwa mungkin saya harus pergi karena apa yang saya lakukan sampai saat itu tidak berjalan dengan baik." jelasnya.

“Jadi mungkin saya seharusnya menemukan klub lain. Dan saat itulah saya menyadari bahwa saya harus bangun dan berkonsentrasi untuk bekerja dan menempatkan diri saya pada posisi untuk mencapai puncak. Saya ingin memenangkan banyak hal, hal-hal penting, menjadi penting di klub saya dan memenangkan trofi individu.” imbuhnya.

Hingga kemudian, Leao pun hengkang dari Sporting CP untuk hijrah ke LOSC Lille pada tahun 2018 sebelum akhirnya bergabung ke AC Milan pada tahun 2019.

Baca juga: Kalahkan Salernitana, Gol Kemenangan Rafael Leao Jadi Bukti Komitmen untuk Menetap di AC Milan

Terakhir, Leao membahas cita-citanya di sepak bola dan musik.

“Di sepakbola Liga Champions, di musik untuk membawa nama saya setinggi mungkin. Dikenal sebagai yang teratas dalam musik.” sebut Leao.

Hal-hal baru-baru ini berubah menjadi sulit bagi Leao di AC Milan karena sang pelatih, Stefano Pioli telah meninggalkannya di bangku cadangan untuk memulai tiga pertandingan terakhir berturut-turut.

Baca juga: 5 Hal yang Bisa Dipelajari dalam Kekalahan AC Milan dari Inter Milan di Derby della Madonnina

Selain itu, beberapa laporan menunjukkan bahwa pembicaraan perpanjangan kontrak antara Leao dengan klub Rossoneri tidak mengalami kemajuan.

Adapun dalam waktu dekat, AC Milan akan melawan Torino dalam pertandingan Serie A Liga Italia di Stadion San Siro pada Sabtu (11/2/2023) pukul 02.45 WIB.

Leao pun diharapkan kembali menjadi starter XI AC Milan dalam pertandingan tersebut.

(TribunGorontalo.com/Nina Yuniar)