TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Wakil Bupati Pohuwato, Suharsi Igirisa menghadiri undangan Diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi Gorontalo Outlook 2023 dan New Source of Growth (sumber pertumbuhan baru).
Acara itu dibuka Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Gorontalo, Rony Widijarto Purubaskoro di Ballroom Lantai 4, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Gorontalo, Senin (16/01/2023).
Dikonfirmasi, Wabup Suharsi menjelaskan banyak hal yang disampaikan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Gorontalo.
Saat membuka kegiatan itu, Kepala BI Gorontalo menyebut sektor pertanian dan pertambangan yang dipandang memiliki prospek yang baik.
Baca juga: 27 Mahasiswa Terapis Gigi UNU Gorontalo Diminta Ujian Ulang
Kedua sektor ini dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di daerah.
Sehingga diharapkan adanya program intensifikasi lahan guna meningkatkan produktivitas serta pembangunan industri hilirisasi pangan dalam rangka menambah nilai jual.
Seperti diketahui, dua sektor ini merupakan andalan pemerintah Kabupaten Pohuwato.
Untuk sektor pertambangan jelas Suharsi, dinilai dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru.
Tercatat, konstruksi sektor pertambangan di Kabupaten Pohuwato memiliki nilai investasi sebesar Rp.156 Miliar pada tahun 2021 hingga September 2022 dengan serapan tenaga kerja 685 orang.
“Dengan potensi pertambangan yang cukup menjanjikan, diperlukan upaya untuk menjaga kesinambungan sektor pertambangan terhadap pembangunan. Selain itu, diperlukan usaha untuk menjaga momentum kontribusi sektor pertambangan terhadap perekonomian agar tetap optimal dan tidak hanya berhenti pada fase konstruksi,” kata Wabup Suharsi Igirisa.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Gorontalo, Ronny Widijarto Purubaskoro dalam sambutannya menjelaskan, tahun 2022 yang diprediksi akan menjadi tahun pemulihan ekonomi global ternyata tidak berjalan mulus seiring dengan adanya invasi Rusia ke Ukraina.
Baca juga: Gorontalo Kemarin: Kunjungan Ketua Bawaslu RI dan 2 Kejadian Kebakaran di Kota Gorontalo
Konflik dua negara itu mengakibatkan terjadinya gangguan rantai pasok pangan serta mendorong inflasi di beberapa negara, hingga melonjak di luar kelaziman.
Ke depan di tahun 2023, inflasi dan gangguan rantai pasok pangan masih akan menjadi tantangan dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi global.
Meski demikian, perekonomian Gorontalo terus mengalami pertumbuhan.
Hingga triwulan III 2022, pertumbuhan ekonomi Gorontalo telah tumbuh sebesar 4,07 persen.
Membaiknya pertumbuhan ekonomi hingga triwulan III 2022 seiring pemulihan pada lapangan usaha utama seperti pertanian, perdagangan besar dan eceran, konstruksi, serta transportasi pada sisi penawaran.
Di sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga masih konsisten menjadi sektor penopang pemulihan ekonomi yang menunjukkan membaiknya permintaan masyarakat. (*)