Arti Kata

Tanggapi Pesulap Merah dan Bantah Pakai Trik, Eyang Ratih Bertirakat saat Ritual, Apa Itu Tirakat?

Penulis: Nina Yuniar
Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ahli Spiritual dan Supranatural Eyang Ratih (Kiri) memberikan tanggapannya terkait hebohnya aksi pembongkaran trik oknum dukun palsu yang membuat nama Marcel Radhival alias Pesulap Merah (Kanan) menjadi sorotan. Eyang Ratih mengaku tak menggunakan trik melainkan menjalankan prosesi tirakat sebagai ritual perdukunannya, apa itu Tirakat?

TRIBUNGORONTALO.COM - Ahli Spiritual dan Supranatural Eyang Ratih turut menanggapi polemik aksi pembongkaran trik oknum dukun oleh Marcel Radhival alias Pesulap Merah.

Eyang Ratih mengakui bahwa ia termasuk dukun namun tak memakai trik seperti halnya yang dikatakan Pesulap Merah bahwa kebanyakan dukun menggunakan tipu muslihat kepada pasiennya.

Sebagai praktisi kejawen, Eyang Ratih menyebutkan bahwa ia melakukan puasa, Tirakat, hingga merapalkan mantra untuk ritualnya.

Apa Itu Tirakat?

Dilansir TribunGorontalo.com dari Wikipedia, dalam kamus bahasa Indonesia, Tirakat adalah menahan hawa nafsu dengan cara seperti berpuasa atau berpantang.

Baca juga: Apa Itu Ilmu Reiki? Pengobatan Alternatif dari Jepang yang Disebut Gagal Dipelajari Pesulap Merah

Dalam hal supranatural, tujuan Tirakat adalah mengasah.

Apabila diibaratkan, doa, mantra atau amalan merupakan sebuah pisau yang jika diasah setiap hari akan menjadi tajam saat digunakan.

Manfaat melakukan Tirakat antara lain mendapatkan ketenangan hidup, memohon kepada Tuhan untuk diberikan kemudahan dalam mencapai tujuan tertentu dan tingkatan hidup yang lebih baik.

Tirakat bisa juga dilakukan pada waktu khusus seperti saat orang menghadapi suatu tugas berat, mengalami krisis dalam keluarga, jabatan, atau dalam hubungan dengan orang lain.

Baca juga: Apa Itu Verstek? Putusan yang Diyakini Deolipa Yumara Jadi Tiket untuk Jadi Pengacara Bharada E Lagi

Selain itu, Tirakat dapat dilakukan sewaktu suatu masyarakat atau negara berada dalam suatu masa bahaya, terkena bencana alam, epidemi, dan sebagianya.

Pada situasi tersebut, melaksanakan Tirakat dapat dianggap sebagai tanda rasa prihatin yang dianggap perlu oleh orang Jawa jika seseorang terancam bahaya.

Jenis Tirakat

1. Bertapa (Tapabrata)

Para penganut kejawen menilai Tapabrata sebagai suatu hal yang sangat penting.

Baca juga: Apa Itu Jimat? Pesulap Merah Klaim Dijual Dukun dengan Cara Salah Gunakan Seni Debus

Dalam kesusateraan kuno, konsep tapa dan tapabrata didasarkan pada konsep Hindu, yakni tapas yang berasal dari buku-buku Weda.

Halaman
12