TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Bagi pecinta hewan sugar glider tidak perlu jauh-jauh ke Papua, sekarang di Gorontalo sudah ada.
Sekira pukul 17.00 wita, TribunGorontalo.com berkesempatan menemui pemuda bernama Yazid. Ia merupakan pedagang lapak hewan sugar glider.
Di bahu Jl Jaksa Agung Suprapto, pemuda berkaos hitam dan bersepatu converse warna abu itu memamerkan sepasang sugar glider warna-warni superaktif dalam kandang kecilnya.
Yazid Pemuda asal Desa Tumbihe, Kecamatan Suwawa, Kabupaten Gorontalo itu menuturkan, kehadirannya di taman kota untuk mempromosikan hewan mamalia, Sugar Glider. Hewan endemik asli Papua itu sekilas mirip hamster.
Namun, Ia mengaku hewan yang di jajakan itu hasil ternak, seperti Hamster, landak, sugar glider, iguana, dan hewan reptil lainnya.
Yazid menekuni usaha itu dari berawal dari hobi semasa kuliah.
"Usai kuliah tentu harus balik ke kampung halaman di Gorontalo, terlebih saat itu pandemi covid-19, daripada berdiam diri dirumah ada baiknya mengembang biakan hewan-hewan yang dulu pernah saya pelihara," tuturnya, Minggu (21/8/2022) sore.
Sejak akhir tahun 2019, semua kegiatan harus dibatasi. Pandemi covid 19 mulai melanda Indonesia termasuk Provinsi Gorontalo.
Semenjak masa itu, Ia mulai mengoleksi hewan-hewan yang sebelumnya dipeliharanya, lalu Ia kembangbiakkan.
Menurut Yazid, sugar glider yang di pajang ini, sudah jinak dan sudah kali ke dua beranak.
"sepasang anakannya pun saya bawa untuk di lepas adopsi, tadi untuk anakan (joy) yang jantan sudah di beli orang, tinggal anakan betinanya yang berada dalam kandang, sertakandang sebelahnya itu sepasang indukan," akunya.
Baca juga: 3 Momen Ikonik Casemiro di Real Madrid, Nomor 1 Paling Dikenang Penggemar
Khusus wilayah Gorontalo, Sepasang indukan sugar glider jenis clasic gray jinak dibanderol seharga Rp 750 ribu untuk usia1 tahun. Sedangkan semi jinak harganya Rp 600 ribu.
"Sepasang indukan ini sudah jinak jadi aman untuk dijual, terkadang orang heran kenapa yang sudah jinak dijual," kata dia.
Baginya, jinak berbeda dengan bonding (sudah lengket). Kalau sudah bonding tidak lagi dijual, karena secara emosional sudah akrab dengan tuannya.
"Jadi yang bonding itu biar ada yang beli, pasti dia baliknya ke kita lagi, misalnya ada pembeli yang meluknya pasti dia langsung loncat ke tubuh kita,terlebih yang bonding itu dia one-man," tuturnya.