HUT ke 80 RI di Gorontalo

Sosok Sitti Revinda Mada, Pembawa Baki Paskibraka Bone Bolango di HUT ke-80 RI

Sitti Revinda Nur Djamilan Mada saat ditemui di sela-sela latihan di Lapangan Alun-alun Tilongkabila, Kamis (14/8/2025).

|
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com
PEMBAWA BAKI--Sitti Revinda Nur Djamilan Mada peserta Paskibraka yang bertugas pembawa baki pada upacara HUT RI ke-80 RI nanti dari SMAN 1 Kabila, Bone Bolango, Kamis (14/8/2025). Foto: TribunGorontalo.com/Jefri Potabuga. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Bone Bolango — Senyum semangat terpancar dari wajah Sitti Revinda Nur Djamilan Mada saat ditemui di sela-sela latihan di Lapangan Alun-alun Tilongkabila, Kamis (14/8/2025).

Siswi kelas XI SMA Negeri 1 Kabila itu akan mengemban tugas istimewa pada upacara peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia sebagai pembawa baki bendera pusaka Kabupaten Bone Bolango.

Sitti, yang berasal dari Desa Dutoho, Kecamatan Kabila, mengaku perjalanannya menuju posisi ini bukanlah hal yang instan.

Ia melewati proses seleksi ketat, mulai dari penunjukan awal sebagai anggota regu delapan hingga serangkaian tes kemampuan.

“Kami pertama ditunjuk dulu regu delapan, kemudian dites satu per satu. Alhamdulillah saya terpilih menjadi pembawa baki,” ujarnya.

Meski sempat beberapa kali terjadi perubahan formasi, Sitti tetap dipercaya untuk memegang tanggung jawab itu.

Ia paham, setiap posisi di Paskibraka bisa berganti jika dinilai belum memenuhi kriteria.

“Kalau masih kurang mampu, akan diganti sampai menemukan yang benar-benar bisa di bagian itu,” terangnya.

Sejak kecil, Sitti sudah jatuh cinta pada dunia baris-berbaris. Minat itu tumbuh karena sering menyaksikan penampilan Paskibraka, hingga mendorongnya aktif di organisasi PBB (Peraturan Baris Berbaris) di sekolah.

Ia juga rajin mengikuti berbagai lomba, khususnya Latihan Kepemimpinan Baris Berbaris (LKBB).

“Dari SD saya sudah suka paskibra. Banyak lomba yang saya ikuti, tapi paling sering lomba baris-berbaris. Jadi memang tidak lepas dari gerakan-gerakan paskibraka,” tuturnya.

Namun, menjadi pembawa baki tidak sekadar soal baris-berbaris.

Tantangan terbesarnya, kata Sitti, adalah menjaga keseimbangan saat naik-turun tangga di hadapan ribuan pasang mata.

“Paling sulit itu latihan naik tangga dan menjaga mental agar tidak gugup,” tegasnya.

Kini, jelang hari pelaksanaan, Sitti merasa kemampuannya dan rekan-rekan satu tim semakin terasah. Fokusnya adalah menjaga kesehatan dan mental agar siap di hari H.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved