Berita Nasional
Mobil Pemadam Kebakaran Raib Dicuri, Detik-Detik Terekam CCTV Menuju Sumsel
Sebuah insiden pencurian yang terbilang tak lazim terjadi di Desa Simpang Beliti, Kecamatan Binduriang, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu.
TRIBUNGORONTALO.COM – Sebuah insiden pencurian yang terbilang tak lazim terjadi di Desa Simpang Beliti, Kecamatan Binduriang, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu.
Satu unit mobil pemadam kebakaran (damkar) milik Pos Binduriang dengan nomor polisi BD 8040 KY dilaporkan hilang dicuri pada Senin dini hari, 9 Juni 2025.
Yang lebih mengkhawatirkan, rekaman kamera pengawas (CCTV) menunjukkan mobil vital ini melaju ke arah perbatasan menuju Sumatera Selatan.
Peristiwa ini sontak mengejutkan banyak pihak, mengingat mobil damkar adalah aset publik yang krusial untuk penanganan bencana.
Selain mobil, dua stel pakaian dinas petugas pemadam juga ikut raib dari Pos Damkar Binduriang yang terletak di area belakang Kantor Camat Binduriang.
Kronologi dan Jejak Pelaku Terekam CCTV
Kepala Polsek Padang Ulak Tanding (PUT), AKP Mansyur Daud Manalu, membenarkan kejadian ini dan menyatakan bahwa penyelidikan intensif sedang berlangsung.
Berdasarkan pantauan CCTV, mobil damkar tersebut terlihat melintas di kawasan perbatasan menuju arah Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, sekitar pukul 02.45 WIB.
Dugaan awal mengarah bahwa kendaraan tersebut dibawa menuju Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara.
"Dari pantauan CCTV, mobil itu terlihat dibawa ke arah Lubuklinggau, terekam melintas sekitar pukul 02.45 WIB, diduga dibawa ke arah Rupit," terang Kapolsek Manalu.
Informasi ini juga diperkuat oleh laporan sejumlah warga di sekitar perbatasan yang mengaku melihat kendaraan damkar itu melintas pada waktu yang sama.
Penyelidikan sementara mengindikasikan bahwa aksi pencurian ini dilakukan oleh dua orang pelaku, yang hingga kini identitasnya masih misterius dan dalam pengejaran.
Detik-Detik Sebelum Hilang: Pos Damkar Ditinggal Piket Sementara
Komandan Regu (Danru) Pos Damkar Binduriang, Anizar, menceritakan kronologi yang memicu hilangnya mobil tersebut.
Ia menjelaskan bahwa petugas piket masih berada di lokasi hingga sekitar pukul 24.00 WIB. Namun, situasi mendadak berubah ketika mereka mendengar kabar duka salah satu warga sekitar meninggal dunia.
"Ada piket seperti biasa, biasanya 1x24 jam. Tapi malam itu musibah, ada warga yang meninggal, jadi semua kembali sebentar untuk melayat," jelas Anizar.
Seharusnya, minimal tiga orang berjaga di pos tersebut setiap harinya. Anizar menambahkan, selama tiga tahun pos damkar itu berdiri, belum pernah terjadi kejadian serupa. Lokasi yang berada di area pemukiman ramai ini selama ini dianggap aman.
"Biasanya aman. Tidak ada yang mencurigakan sebelumnya. Sudah tiga tahun kami di sini dan belum pernah ada kejadian seperti ini," ungkapnya.
Pencurian ini baru diketahui sekitar pukul 08.00 WIB saat terjadi pergantian petugas piket.
Petugas yang baru tiba mendapati ruangan kosong dan mobil damkar sudah tidak ada. Laporan pun segera dibuat ke Polsek Padang Ulak Tanding.
Reaksi dan Kekhawatiran Pasca-Pencurian
Kasi Humas Polres Rejang Lebong, AKP Sinar Simanjuntak, menegaskan bahwa pihaknya sedang mengumpulkan keterangan dari berbagai pihak dan memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Rejang Lebong, Ferry Najamudin, segera melaporkan kejadian ini ke polisi setelah menerima informasi dari petugas lapangan.
Sementara itu, Camat Binduriang, Eliyenti, mengaku sangat terkejut dengan insiden ini, terlebih dirinya baru saja menjabat sebagai camat.
Kekhawatiran terbesar adalah dampak hilangnya armada ini terhadap kesiapsiagaan penanganan kebakaran di wilayah Binduriang.
"Khawatir kami, apalagi semisal terjadi kebakaran nanti, karena mobil itu sangat penting untuk penanganan darurat," ucap Eliyenti.
Jika terjadi kebakaran, penanganan harus meminta bantuan dari pos pemadam di kecamatan lain, yang tentu akan memperlambat respons.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat yang memiliki informasi terkait keberadaan mobil damkar maupun pelaku pencurian untuk segera melapor ke kantor polisi terdekat.
"Jika ada informasi bisa sampaikan ke kita," tutup Kapolsek Manalu. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.