Harganas Gorontalo 2025
Harganas Gorontalo 2025 Bakal Meriah, Ada Wisuda Lansia hingga 600 Dokter Jadi Orang Tua Asuh
Perayaan Hari Keluarga Nasional (Harganas) di Gorontalo akan digelar secara spektakuler pada 3–6 Juli 2025 nanti.
Reporter: Mahasiswa Magang, Nurfiska Rahman
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Perayaan Hari Keluarga Nasional (Harganas) di Gorontalo akan digelar secara spektakuler pada 3–6 Juli 2025 nanti.
Harganas 2025 ini akan mengusung tema unik, yaitu Goyang Gorontalo Bersama Keluarga.
Festival ini tak sekadar seremoni. Rangkaian acaranya dijanjikan meriah, penuh makna, dan menyentuh berbagai lapisan masyarakat.
Mulai dari pentas seni, kampanye genre, bazar UMKM, pameran pertunjukan budaya, hingga pemilihan beasiswa untuk anak-anak kurang mampu.
Tak kalah menarik, momen haru dan inspiratif akan tercipta saat 700 lansia diwisuda secara simbolis, sebagai bentuk penghargaan dan penguatan peran keluarga dalam seluruh siklus kehidupan.
600 Dokter Jadi Orang Tua Asuh Anak Berisiko Stunting
Kepala BKKBN, Diano Tino Tandaju, mengungkapkan bahwa kegiatan ini memiliki misi besar untuk menekan angka stunting di Provinsi Gorontalo.
Ia menyampaikan bahwa sebanyak 600 dokter telah menyatakan siap menjadi orang tua asuh bagi anak-anak yang masuk kategori berisiko stunting.
“Alhamdulillah, kami sudah bertemu Gubernur dan Wakil Gubernur. Keduanya menyatakan siap mendukung penuh kegiatan ini,” ujar Diano dengan penuh optimisme.
Lebih lanjut, Diano menyebutkan bahwa Harganas 2024 ini merupakan gelaran pertama yang digelar di Gorontalo, dan diharapkan bisa meninggalkan kesan mendalam bagi masyarakat.
“Kami ingin acara ini jadi persembahan indah bagi keluarga-keluarga di Gorontalo, dan memberi nilai positif yang nyata dalam penurunan stunting,” imbuhnya.
Diundur Demi Efisiensi dan Kolaborasi Daerah
Meski secara nasional Hari Keluarga jatuh pada 29 Juni, namun panitia memutuskan untuk menggeser jadwal ke 3–6 Juli.
Alasannya, agar tidak berbenturan dengan agenda pusat dan provinsi lain yang juga menggelar peringatan serupa.
Diano menjelaskan, tanggal 3 Juli akan difokuskan pada persiapan teknis, sementara puncak acara dan penutupan direncanakan pada malam 6 Juli.
Dalam pengembangan konsep acara, panitia juga mempertimbangkan efisiensi anggaran, khususnya soal kehadiran pejabat pusat.
Undangan kepada menteri atau pejabat nasional dinilai kurang sesuai dengan kebijakan pemerintah soal pengurangan perjalanan dinas.
“Daripada kontradiktif dengan perintah Presiden, lebih baik kami fokuskan perayaan ini di tingkat provinsi, namun dengan skala besar,” tegas Diano.
Kolaborasi BI dan Harapan Dapat Donatur
Dukungan terhadap acara ini terus mengalir. Bank Indonesia disebut telah memberikan bantuan untuk pengembangan program genre (Generasi Berencana).
Kini panitia tengah menyusun proposal lanjutan untuk mendukung sektor UMKM kuliner, khususnya yang berada di bawah binaan BI.
Diano berharap akan ada lebih banyak donatur dan sponsor yang ikut mendukung terselenggaranya Harganas di Gorontalo.
Apalagi kata dia, kegiatan ini tak hanya bersifat seremoni, tapi juga mengusung nilai edukatif, pemberdayaan, dan sosial yang kuat.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.