Berita Nasional
Adu Senjata dengan Polisi, Maling Motor di Surabaya Tewas Ditembak Mati, Ternyata Buronan 8 Bulan
Maling motor di Surabaya ini sudah menjadi buronan polisi tahun 2024. Dengan total 8 bulan maling motor ini berstatus buronan, dirinya tak pernah dit
TRIBUNGORONTALO.COM -- Maling motor di Surabaya ini sudah menjadi buronan polisi tahun 2024.
Dengan total 8 bulan maling motor ini berstatus buronan, dirinya tak pernah ditangkap.
Terakhir kali pun maling motor ini ditembak mati oleh pihak kepolisian.
Dilansir dari Kompas.com, maling motor ini berinisial AYE (31) asal Bangkalan.
AYE ditembak mati setelah berupaya melawan petugas kepolisian yang sedang menyergapnya di kawasan Jalan Raya Ir Soekarno (MERR), Gunung Anyar, Surabaya, pada pukul 00.30 WIB, Jumat (7/3/2025) dinihari.
Baca juga: Petta Bau, Ubah Rukun Islam Jadi 11 dan Naik Haji ke Gunung, Ternyata Pemimpin Aliran Sesat di Maros
Menurut Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Arbaridi Jumhur, AYE merupakan DPO buruannya sejak Agustus 2024.
Dia mengotaki kasus pencurian dan pembegalan motor di beberapa kabupaten/kota Jatim.
Wilayah yang dimaksud antara lain, Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Bangkalan, bahkan hingga Kabupaten Jombang.
Selain Tim Jatanras Polda Jatim, salah satu polres jajaran Polda Jatim yang memasukkan profil identitas AYE adalah anggota Satreskrim Polrestabes Surabaya.
Baca juga: Kronologi Detik-detik Mahasiswa UKI Diduga Tewas Dikeroyok, Sempat Tenggak Miras
"Saya dan tim melakukan penangkapan DPO yang memang sebelumnya, kami sudah melakukan penangkapan terhadap tiga pelaku curanmor lainnya. TKP Gresik, dan Bangkalan," ujar Jumhur di kamar mayat RS Bhayangkara Surabaya.
Jumhur mengungkapkan, AYE merupakan otak utama komplotan maling dan begal motor yang mempersenjatai diri dengan celurit selama beraksi.
Jumlah anggota komplotan AYE terbilang banyak.
Terbaru, ia telah memeroleh delapan profil pelaku lain yang pernah beraksi dengan AYE.
Namun, selain delapan orang tersebut, beberapa bulan sebelumnya, polisi sudah menangkap tiga orang pelaku komplotan tersebut.
Nah, setelah melakukan penangkapan terhadap ketiga pelaku tadi, polisi mulai mengejar AYE hingga terpaksa menembak mati.
"Dan memang yang bersangkutan ini merupakan aktornya yang mempunyai mobilitas yang tinggi."
Baca juga: Warga Geger! Jasad Balita Ditemukan di Saluran Air Ponpes dalam Kondisi Tengkurap
"Dan dia suka berganti-ganti pasangan melakukan aksi curanmor. Tiga pelaku sudah kami amankan. Dari pengakuan mereka, mereka diajak oleh pelaku inisial Y (atau AYE)," kata Jumhur.
"Yang bersangkutan, dari pengakuan teman-temannya yang berhasil kami amankan ini, seminggu bisa 4 kali," sambung dia.
Setelah memeroleh motor curian atau hasil pembegalan, AYE dkk bakal menjualnya ke seorang penadah di Kabupaten Bangkalan, di kisaran harga Rp 2-5 juta.
"Jadi dia menjual, menurut teman-temannya, hasil dari TKP Surabaya, Gresik. Bahkan Jombang juga pernah. Dan langsung dilempar ke wilayah Bangkalan (penjualannya). Dia langsung ke Surabaya lagi, hanya untuk pesta dengan teman-temannya," ujar dia.
Baca juga: 8 Kolongmerat Indonesia Bertemu Prabowo, Ada Aguan, Prajogo Pangestu hingga Tomy Winata
Bahkan, Jumhur mengaku, pihaknya menemukan sebuah alat 'bong' atau perkakas untuk menghisap narkotika jenis sabu dalam barang bawaan AYE.
"Kita juga punya rekaman dari HP teman-temannya, pada saat dia pesta. Bahkan, kami juga dapati, dia bawa ada bong, sabu, kelihatannya dia habis nyabu," sebut dia.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.