Universitas Negeri Gorontalo

Safrin Lamusrin Mahasiswa UNG Gorontalo Ungkap Tips Membagi Waktu Kuliah dan Berorganisasi

Safrin Lamusrin, mahasiswa Program Studi PPKN, Jurusan Ilmu Hukum Kemasyarakatan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo

|
Editor: Fadri Kidjab
Dok pribadi
MAHASISWA BERPRESTASI: Foto Safrin Lamusrin, mahasiswa Prodi PPKN, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo. Safrin menceritakan cara dirinya membagi waktu antara dunia perkuliahan dan organisasi kampus. 

TRIBUNGORONTALO.COM – Safrin Lamusrin, mahasiswa Program Studi PPKN, Jurusan Ilmu Hukum Kemasyarakatan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo, mengungkapkan tips berbagi waktu antara perkuliahan dan berorganisasi.

Pria berusia 21 tahun ini memiliki perjalanan pendidikan yang penuh dinamika.

Perjalanan akademik Safrin diwarnai perubahan minat dari waktu ke waktu. 

Saat SD, ia sangat menyukai sejarah, tetapi ketika SMP, minatnya bergeser ke pendidikan kewarganegaraan. 

Memasuki SMA, ia sempat tertarik pada akuntansi, namun akhirnya kembali pada kecintaannya terhadap isu-isu kewarganegaraan.

"Akhirnya, saya memutuskan untuk mencintai sesuatu yang telah lama saya minati, yaitu PPKN. Saya menyukai isu-isu kewarganegaraan, sehingga memilih jurusan ini menjadi keputusan yang tepat bagi saya," ujarnya saat ditemui, Selasa (25/2/2025).

Safrin mengakui bahwa saat SD dan SMP, ia bukan siswa yang menonjol dalam akademik. 

Berkat dorongan dari orang tuanya yang menekankan pentingnya belajar membuatnya terus berusaha.

"Orang tua saya tidak pernah menuntut saya untuk selalu berprestasi, tetapi mereka mengajarkan bahwa setiap kali berangkat sekolah, saya harus mendapatkan sesuatu yang bermanfaat, minimal ada ilmu yang bisa saya bawa pulang," tuturnya.

Saat SMA, ia mulai menunjukkan potensinya. Ia terpilih sebagai Duta Literasi di sekolahnya. 

Ia mengikuti lomba penulisan esai yang diselenggarakan oleh Universitas Bina Taruna (UNBITA).

Dalam lomba tersebut, karyanya berhasil lolos ke tingkat provinsi. 

Keberhasilan ini disebut menjadi titik awal yang semakin memotivasinya untuk terus berkembang.

Di dunia perkuliahan, Safrin tetap mempertahankan prestasi.

Selain itu berprestasi bidang akademik, Safrin juga aktif di berbagai organisasi kampus seperti Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).

"Organisasi sangat bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Kami membentuk pola pikir yang benar, bukan yang salah," ungkap Safrin.

"Saya juga tergabung dalam kelompok penalaran dan keilmuan, yang membantu saya dalam mengembangkan wawasan dan keterampilan tambahnya. 

Meskipun giat berorganisasi, Safrin tetap memprioritaskan nilai akademik.

Menurutnya, kunci utama dalam membagi waktu adalah disiplin dan manajemen yang baik.

Baca juga: Profil Ridwan Yasin, Calon Bupati Gorontalo Utara yang Didiskualifikasi MK karena Status Terpidana

"Di organisasi, tidak setiap hari ada rapat. Biasanya rapat dilaksanakan sore hari, sehingga saya tetap bisa fokus pada kuliah. Selain itu, saya percaya bahwa belajar tidak hanya di dalam kelas tetapi juga melalui pengalaman di luar kampus," jelasnya.

Ia juga menekankan bahwa kegiatan organisasi melatih keterampilan komunikasi dan kepemimpinan.

"Ketika kita turun ke masyarakat dan diminta berbicara di depan umum atau memimpin suatu acara, kita tidak akan gugup karena sudah terbiasa melakukannya di organisasi," tambahnya.

Safrin tidak ingin mahasiswa lain hanya meniru dirinya. Ia menekankan pentingnya menjadi diri sendiri dan menemukan jalan masing-masing.

"Saya tidak ingin orang lain menjadi seperti saya, karena setiap orang memiliki cara berpikir dan jalannya masing-masing. Namun, ambillah sisi baik dari setiap orang yang bisa menjadi inspirasi," pesannya.

Ia juga menegaskan bahwa kesuksesan tidak datang secara instan, melainkan hasil dari usaha dan kerja keras. Setiap orang memiliki potensinya sendiri, dan yang terpenting adalah terus belajar dan berkembang.

Kisah Safrin menjadi bukti bahwa perjalanan akademik tidak selalu mulus, tetapi dengan tekad dan semangat yang kuat, seseorang bisa mencapai prestasi yang gemilang. 

Dari seorang siswa yang merasa biasa saja di sekolah, kini ia menjadi mahasiswa yang aktif dan berprestasi, serta siap untuk memberikan kontribusi bagi masyarakat. (*)

 

(Reporter: Mawar Datunsolang/Mahasiswa Magang TribunGorontalo.com)
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved