Penebangan Pohon Gorontalo

Pohonnya Ditebang, Rantingnya Dibiarkan di Depan SDN 17 Dungingi Gorontalo hingga Picu Kebakaran

Hingga kini, TribunGorontalo.com masih tengah berupaya meminta konfirmasi dari DLH Kota Gorontalo.

Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Wawan Akuba
FOTO: Herjianto Tangahu, TribunGorontalo.com
RAWAN KEBAKARAN : Potret tumpukan ranting pohon di depan SDN 17 Dungingi, Jalan Jeruk, Kelurahan Huangobotu, Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Jumat (20/2/2035). Ranting pohon ini sudah mengering hingga pihak sekolah takut akan terjadi kebakaran. FOTO/HerjiantoTangahu, TribunGorontalo.com 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Tumpukan ranting pohon di depan SDN 17 Dungingi, Jalan Jeruk, Kelurahan Huangobotu, Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, rawan kebakaran.

Tumpukan hasil tebangan sekitar enam pohon besar ini sudah seminggu tak kunjung dibersihkan atau sejak 15 Februari 2025. 

Kepala Sekolah SDN 17 Dungingi, Yanti Hatibi menuturkan, kondisi ini sangat memprihatinkan dan menurutnya sangat rawan kebakaran.

Belum lama ini, sempat terjadi kebakaran yang diduga akibat adanya puntung rokok yang dibuang sembarangan.

Beruntung api tidak sampai menyebar luas karena sempat dilihat oleh warga yang berada di depan sekolah.

"Untungnya torang (kami) masih ada di sekolah, dan ada orang yang diwarung melihat kejadian itu," ungkap Yanti, Jumat (21/2/2025).

Saat itu kata Yanti, kondisi cuaca sangat panas dan berangin, sehingga menyebabkan api sempat menjalar ke area tumpukan ranting.

Usai kebakaran, pihak DLH Kota Gorontalo sempat melakukan pengangkutan, namun hanya sebagian saja.

Selain menghubungi pihak DLH, Yanti juga tengah berkoordinasi dengan pihak kecamatan.

"Saya minta tolong ke pak camat, bantu akan torang," bebernya.

Yanti mengaku siap merogoh koceh untuk membayar armada agar segera mengangkut ranting tersebut.

"Jawabannya mereka, saya disuruh menyurat," tukasnya.

Ia menyesali kondisi urgent seperti ini masih harus diminta persyaratan administrasi.

Tak hanya Yanti, salah seorang warga yang tak jauh dari tumpukan tersebut juga mengeluhkan hal yang sama.

Tepat di depan rumahnya, terdapat bekas hasil bakaran yang diduga akibat puntung rokok.

Yanti mengaku, penebangan di depan sekolah sebenarnya bukan permintaan pihak sekolah.

Saat akan dilakukan penebangan, ada oknum yang mendatangi Yanti dan meminta uang untuk bahan bakar.

Adapun nominal yang mereka minta kepada Yanti sebesar Rp 300 ribu.

Yanti kemudian menghubungi bendahara sekolah, "Sapa tau ada uang tolong kasih pinjam akan," tukasnya.

Uang itu jika bisa dilengkapi dengan administrasi maka akan di SPJ kan, namun jika tidak, maka akan tercatat sebagai uang pribadi. 

Ia hanya meminta untuk ranting pohon yang mulai menjulur ke pekarangan sekolah, dipangkas. 

Namun di hari senin, ia kaget karena seluruh pohon di depan sekolah dibabat habis. 

Hingga kini, TribunGorontalo.com masih tengah berupaya meminta konfirmasi dari DLH Kota Gorontalo. (*/Jian) 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved