Maling Diamuk Warga
Warga Kampung Bugis Gorontalo Berang Dituduh Aniaya Terduga Pencuri hingga Tewas: Bukan Dikeroyok
Warga Kelurahan Bugis, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo, merasa berang (sangat marah) akibat tuduhan terduga pencuri motor meninggal dunia akibat
Penulis: Arianto Panambang | Editor: Fadri Kidjab
TRIBUNGORONTALO.COM – Warga Kelurahan Bugis, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo, merasa berang (sangat marah) akibat tuduhan terduga pencuri motor meninggal dunia akibat diamuk massa.
Mereka menegaskan bahwa pelaku tidak mengalami kekerasan apa pun sebelum diserahkan ke polisi.
Hartono Badaru alias Impo mengaku sempat berkomunikasi langsung dengan terduga pencuri saat bersembunyi di atap Masjid Al Jauhar.
"Tidak ada satu pun warga yang memukul maling itu. Kalau dibilang meninggal karena diamuk massa, pertanyaannya, massa yang mana?" ujar Impo kepada TribunGorontalo.com, Minggu (16/2/2025) sore.
Impo menuturkan bahwa ia sendiri yang membujuk pelaku agar mau turun dari atap masjid. Ia bahkan memberikan jaminan keselamatan kepada pelaku agar tidak dianiaya warga.
"Saya yang bicara langsung dengan dia di atas atap. Saya bilang, tidak ada yang akan memukul, saya yang jadi jaminannya," ungkapnya.
Setelah merasa aman, pria tak berbaju itu akhirnya turun dari atap masjid.
"Saat kami serahkan ke polisi, dia baik-baik saja, tidak ada luka, wajahnya masih mulus. Tidak ada memar sama sekali. Warga tidak mengeroyoknya," tegas Impo.
Warga Kampung Bugis kini bertanya-tanya bagaimana pelaku bisa meninggal setelah diamankan polisi. Mereka merasa difitnah dan tidak terima dituduh sebagai penyebab kematian pelaku.
"Kami heran, kok bisa meninggal? Saat kami serahkan ke polisi, dia dalam keadaan sehat. Kami tidak tahu apa yang terjadi setelah itu, yang jelas bukan karena dikeroyok warga," jelasnya.
Warga berharap pihak berwenang segera memberikan klarifikasi terkait penyebab kematian pelaku agar tidak ada kesalahpahaman yang merugikan masyarakat Kelurahan Bugis.
Pendapat serupa dilontarkan Marbot Masjid Al-Jauhar, Abin.
Ia menegaskan bahwa pelaku saat ditangkap masih dalam kondisi sehat dan tidak ada tanda-tanda kekerasan.
"Saat diserahkan ke polisi, dia baik-baik saja. Tidak ada luka, tidak ada memar. Kami semua melihat sendiri dia turun dalam keadaan sehat," kata Abin.
Terkait video yang beredar di masyarakat, Abin mengakui bahwa ada momen di mana warga dan pelaku saling serang di atas atap. Namun, menurutnya, itu tidak sampai mengenai pelaku.
"Memang ada warga yang membawa balok kayu, tapi itu karena malingnya memegang benda tajam. Saling serang memang terjadi, tapi tidak ada yang kena," ungkapnya.
Selain itu, TribunGorontalo.com berusaha melakukan penelusuran video saat terduga pelaku diamankan dan saat meninggal dunia.
Informasi video dan foto terduga pelaku ini tersebar luas di media sosial Facebook.
Akun Facebook milik Nur Laila Alyafie memperlihatkan kondisi wajah terduga pelaku pencurian motor yang terlihat baik-baik saja tanpa bekas luka maupun tanpa ada memar.
Namun unggahan dari akun FB Billy Langi memperlihatkan kondisi wajah terduga pelaku yang memar dan bibirnya terlihat seperti terbelah.
Pihak Polresta Gorontalo kota belum memberikan penjelasan saat dikonfirmasi TribunGorontalo.com sejak Sabtu (15/2/2025).
Dengan kata lain, penyebab kematian terduga pelaku pencurian sepeda motor belum diketahui pasti.
Baca juga: GORONTALO TERPOPULER: Kebakaran Lapak hingga Hujan Jeli di Gorontalo Utara
Kronologi kejadian

Kejadian bermula pada saat warga baru saja melaksanakan sholat Isya sekira pukul 19.30 Wita, Jumat (14/2/2025).
Saat itu pelaku diduga warga asal Manado, Sulawesi Utara (Sulut), hendak melakukan transaksi dengan seorang warga Kelurahan Bugis.
Transaksi itu berlangsung di Alfamart, Jalan Jalaludin Tantu, tepat depan Masjid Al-Jauhari.
Belum sempat transaksi selesai, warga menemukan informasi di grup FB soal dugaan pencurian sepeda motor.
"Ini motor kemungkinan curian di Manado, dan dijual di Gorontalo," ujar Abin, penjaga Masjid.
Karena posisi terduga pencuri sudah terdeteksi dan diketahui juga oleh warga Kampung Bugis, maka mereka berdamai-ramai mendatangi lokasi transaksi dengan niat menciduk pelaku.
Namun ia sempat melakukan sedikit perlawanan hingga akhirnya berhasil melarikan diri ke kawasan pemukiman warga.
Warga kemudian mencari keberadaannya, beruntung jalan keluar sudah di tutup oleh puluhan warga.
Pencarian berlangsung sedikit lama, pasalnya terduga pencuri ini sangat lincah dan gesit.
Saat proses pencarian, Abin melihat ada sosok pria tanpa mengenakan pakaian, terlihat mengendap-endap di dalam atas mushola yang masih satu kawasan dengan masjid.
"Saya melihat jelas seperti ada orang di atas, akhirnya saya panggil warga lain," jelasnya.

Beberapa warga yang tengah mencari keberadaan pelaku akhirnya mendatangi lokasi persembunyian yang dijelaskan Abin.
Warga kemudian naik ke atas mushola menggunakan tangga.
Pelaku sempat melakukan perlawanan, ia menggunakan ujung kubah masjid yang runcing sebagai senjatanya.
Namun upayanya tak membuahkan hasil, sebab tidak sedikit warga yang berusaha naik ke atas mushola.
"Bahkan plafon masjid itu sudah ada yang jebol akibat kejadian tadi malam," ungkap Abin menunjuk bagian yang rusak.
Karena telah dikepung warga, pelaku akhirnya turun dan menyerahkan diri.
Abin mengaku, saat proses pencarian terduga pencuri, polisi sudah mengetahui informasi tersebut dan langsung menuju ke lokasi.
Pria bersangkutan sempat ditahan di dalam mushola untuk menghindari amukan warga sebelum akhirnya diserahkan ke polisi. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.