Puluhan Kendaraan Terjebak Antrean Panjang Pasca Banjir di Pesisir Bone Bolango Gorontalo

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Puluhan kendaraan roda dua dan roda empat terpaksa mengantri panjang di pesisir Bone Bolango, Gorontalo, Selasa (22/10/2024). 

Antrian panjang ini terjadi tepatnya di Desa Huangobotu, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, pasca banjir bandang semalam, Senin (21/10/2024). 

Pantauan TribunGorontalo.com, puluhan kendaraan roda dua dan roda empat terpaksa mengantri panjang.

Puluhan kendaraan ini menunggu giliran untuk melintas di jalan yang kini dipenuhi tumpukan material sisa banjir.

Di jembatan yang menjadi satu-satunya akses vital menghubungkan Provinsi Gorontalo dan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), para pengendara harus bersabar.

Proses pembersihan yang dilakukan menggunakan alat berat masih berlangsung, dengan tumpukan material di jembatan dan bahu jalan yang memakan waktu cukup lama untuk diatasi.

Akibatnya, kendaraan yang datang dari Sulut tertahan di sisi sebelah timur, dan situasi serupa terjadi bagi kendaraan yang menuju ke arah sebaliknya.

Petugas dari pihak kepolisian dan TNI tak tinggal diam. Mereka berupaya keras mengatur arus lalu lintas, dengan tegas menegur pengendara yang membunyikan klakson panjang.

Pada awalnya, hanya ada satu unit alat berat jenis ekskavator yang beroperasi sejak pagi.

Namun, pada pukul 10.00, BPJN Gorontalo menambah dua unit alat berat dalam upaya mempercepat proses pembersihan.

Kondisi lalu lintas di Jalan Trans Sulawesi di sisi selatan Gorontalo diharapkan kembali normal pada sore hari, setelah material berhasil disingkirkan.

Kecepatan penanganan ini menjadi sangat penting, mengingat masyarakat setempat masih trauma akibat banjir yang terjadi tadi malam dan khawatir akan potensi banjir susulan.

Pantauan dari TribunGorontalo.com menunjukkan bahwa kondisi pasca banjir belum sepenuhnya pulih.

Aparat gabungan TNI, Polri, dan BPBD Provinsi Gorontalo terus bekerja keras untuk membersihkan rumah-rumah warga yang masih terendam sisa material banjir, berupaya mengembalikan keadaan ke normal.

Masyarakat diharapkan dapat bersabar dan tetap waspada selama proses pemulihan ini berlangsung. (*)