Tribun UMKM

Sukses Bisnis Pia Khas Gorontalo, Farida Yusuf Raup Keuntungan Berkat Resep Keluarga

Pada tahun 2017, usaha pia Farida mencapai puncak popularitas saat produknya viral, menyebabkan lonjakan permintaan yang tinggi.

|
Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Wawan Akuba
FOTO: Herjianto Tangahu, TribunGorontalo.com
Farida Yusuf (45) Penjual pia, jajanan khas Gorontalo ditemui TribunGorontalo.com, Senin (22/7/2024). 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo — Farida Yusuf (45), seorang ibu rumah tangga asal Ayula Tilango, Kecamatan Bulango Selatan, Kabupaten Bone Bolango, telah mencapai kesuksesan luar biasa dengan menjual pia khas Gorontalo.

Wanita tangguh ini sukses mengelola usahanya yang diberi nama Pia Top Qween sejak tahun 2011.

"Awal mula tante saya yang kasih resep," ujar Farida kepada TribunGorontalo.com, Senin (22/7/2024).

Baca juga: Padahal Ruas Utama, Tapi Jalan Raya Suwawa Banyak Lubang, Warga Sentil Pemda Bone Bolango Gorontalo

Dengan modal awal hanya Rp 500 ribu, Farida memulai usahanya bersama anaknya.

Meski awalnya belum meraup keuntungan besar, ia tetap konsisten menjalankan bisnisnya.

Pada tahun 2017, usaha pia Farida mencapai puncak popularitas saat produknya viral, menyebabkan lonjakan permintaan yang tinggi.

Di tahun berikutnya, Farida merekrut 13 karyawan untuk memenuhi permintaan yang semakin meningkat. "Saya memberdayakan masyarakat sekitar," tambahnya.

Baca juga: Sapira Umuri Cerita Detik-detik sebelum Bayi 4 Tahun Tewas di Irigasi Desa Buntulia Tengah Gorontalo

Pandemi COVID-19 sempat menghambat laju usahanya, tetapi permintaan tetap ada meski tidak sebanyak sebelumnya.

Farida tetap bersyukur atas kelangsungan bisnisnya selama masa sulit tersebut.

Pia Top Qween dijual dengan harga terjangkau. Farida menawarkan produk dalam berbagai kemasan, seperti mika berisi 10 buah dengan harga Rp 10 ribu dan dus berisi 12 buah dengan harga Rp 17 ribu.

Ada 11 varian rasa yang dijual, dengan varian cokelat ori dan cokelat Nutella sebagai yang paling laris.

Dalam sehari, Farida bisa meraup keuntungan hingga Rp 1 juta.

Usahanya tidak hanya menarik perhatian lokal, tetapi juga dari luar daerah seperti Kotamobagu dan Manado.

Setiap harinya, Farida mampu memproduksi setidaknya 5.000 buah pia yang cepat terjual. "Kalau banyak bisa sampai, 6.000-7.000 buah," ujarnya.

Farida mengakui bahwa saat ini penjual pia di kompleknya semakin banyak, termasuk beberapa anggota keluarganya.

"Beberapa keluarga saya, tapi saya yang pertama," katanya sambil tertawa.

Kesuksesannya tidak hanya dilihat dari keuntungan yang didapat, tetapi juga dari dampak positif yang dirasakan oleh masyarakat sekitar.

Farida mampu mempekerjakan banyak karyawan dan menyekolahkan ketiga anaknya.

"Anak saya pertama alhamdulillah bisa saya modali dari usaha ini," tutupnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved