Alasan Pemkot Gorontalo Tidak Gelar Sendiri Upacara Bendara 17 Agustus

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo --Pemerintah Kota Gorontalo tidak laksanakan upacara bendera 17 Agustus 2024 mendatang.

Pemkot Gorontalo akan bergabung dengan upacara bendara yang digelar Pemerintah Provinsi Gorontalo.

Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Gorontalo, Henratno Umat mengatakan butuh biaya besar dalam menyelenggarakannya.

Menurutnya, dibutuhkan minimal anggaran Rp 700 juta. Seperti tahun sebelumnya, menurut Henratno anggaran terbesar ada saat pelatihan Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra).

"Butuh dana yang besar menyelenggarakan. Saat ini pemerintah sedang lakukan efisiensi dana," kata Henratno kepada TribunGorontalo.com, Jumat (28/6/2024).

Ini pula yang menjadi alasan seleksi Paskibra tingkat Kota Gorontalo tidak begitu meriah.

Sebab seleksi Paskibra hanya untuk dikirimkan ke tingkat Provinsi Gorontalo.

Terdapat enam peserta seleksi, namun total lolos berjumlah empat siswa ke tingkat provinsi.

Kendati begitu, salah satu peserta berhasil lolos seleksi nasional sehingga ditetapkan sebagai Paskibraka Nasional.

Sehingga total keseluruhan perwakilan Kota Gorontalo di tingkat provinsi berjumlah tiga siswa.

"Jadinya mereka bertiga sekarang karena satu sudah terpilih di tingkat nasional. Mereka akan latihan untuk upacara bendera," tambahnya.

Lebih lanjut ia menerangkan ketiga paskibraka yakni Nasywa Aruila Lahay dari MAN Model Kota Gorontalo, Stevano Waworuntu dari SMAN 1 Kota Gorontalo dan Moh Fayzul Pohonyu dari SMAN 3 Kota Gorontalo.

Sementara perwakilan ke tingkat nasional adalah Siti Janeta Abdul Wahab dari SMAN 3 Kota Gorontalo.

Ia berharap kelancaran para utusan paskibra dari Kota Gorontalo baik dalam tahap latihan maupun saat pengibaran bendara pada 17 Agustus 2024 mendatang.

"Doakan saja semuanya lancar dan ekonomi segera membaik," tandasnya.