Berita Nasional
Seorang Tukang Ojek di Papua Tengah Ditembak hingga Tewas, Diduga Pelaku adalah OPM
Terjadi penembakan seorang warga sipil di Papua Tengah, Kamis (30/5/2024).
TRIBUNGORONTALO.COM - Terjadi penembakan seorang warga sipil di Papua Tengah, Kamis (30/5/2024).
Melansir Tribunnews.com, lokasi kejadian tepatnya di Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah.
pelaku penembakan tersebut diduga bagian dari Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Sementara, korban merupakan seroang tukang ojek.
Pihak kepolisian telah mengkonfirmasi bahwa kejadian benar adanya.
"Benar, telah terjadi penembakan terhadap masyarakat sipil atas nama Zainul sehingga mengakibatkan korban meninggal dunia," kata Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2024, AKBP Bayu Suseno.
Bayu menjelaskan, korban mengalami luka tembak pada bagian kepala.
"Saat ini, jenazah korban telah dibawa ke rumah sakit mulia untuk dilakukan tindakan medis," ujarnya.
Bayu menambahkan, dari hasil peyelidikan awal, diduga pelakunya adalah OPM yang terdiri dari dua orang.
"Bumi Walo dan Rambo," ungkapnya.
Lanjutnya, saat ini Polres Puncak Jaya dan Satgas Ops Damai Cartenz-2024 sedang melakukan penyelidikan terkait dengan kejadian tersebut.
Peristiwa Pembakaran Masjid dan Sekolah oleh OPM di Papua Tengah
Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melakukan pembakaran di Kampung Madi dan Kopo, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, Selasa (21/5/2024).
Aksi pembakaran itu mengakibatkan 12 unit kios, lima bangunan sekolah, dan rumah terbakar habis.
Atas insiden itu, aparat keamanan kemudian melakukan pengejaran dan sempat terlibat kontak tembak.
"Kami merespons aksi KKB tersebut dengan melakukan pengejaran dan tembakan balasan ke arah KKB," kata Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani, melalui keterangan tertulis, Rabu (22/5/2024), dilansir Kompas.com.
Setelah kontak tembak itu, diketahui ada satu anggota KKB yang tewas.
Setelah diperiksa identitasnya, anggota KKB yang tewas tersebut ternyata memiliki posisi yang cukup tinggi di kalangan KKB wilayah Paniai.
Adalah Basoka Lawiya alias Masyarakat Kogoya.
"Yang perannya adalah ajudan pimpinan KKB Undius Kogoya. Ia meninggal ketika dibawa ke rumah sakit," jelas Faizal.
Faizal mengungkapkan, KKB yang berulah ini adalah kelompok asal Intan Jaya yang beberapa waktu terakhir masuk ke Paniai.
"Kelompok KKB pimpinan Undius Kogoya merupakan kelompok KKB dari wilayah Intan Jaya yang beberapa waktu hingga saat ini melakukan aksi gangguan keamanan di Kabupaten Paniai," bebernya.
Kronologi Aksi Pembakaran
Aksi pembakaran itu bermula dari aksi penembakan yang diduga dilakukan anggota TPNPB-OPM Kodap VIII di kiso pendatang di Distrik Paniai Timur, Selasa (21/5/2024).
Setelah itu, terlihat dua orang dengan senjata laras pendek berlari ke arah Kampung Kepo menggunakan motor sambil melepas 8 kali tembakan ke arah langit.
Dari informasi yang dihimpun Tribun-Papua.com, mereka melakukan penembakan di depan Sekolah Menengah Pertama (SMP) YPPGI Kepas Kepo.
Sekitar 50 orang memasuki lingkungan sekolah dan mengepung sekolah tersebut.
Para guru pun langsung mengamankan diri dengan bersembunyi sembari menunggu bantuan dari Personel TNI/Polri.
Pada Rabu (22/5/2024) sekitar pukul 00.32 WITA, diduga anggota TPNPB-OPM Kodap VIII di bawah pimpinan Undius Kogoya melakukan aksi pembakaran ban mobil bekas di depan kios pendatang.
Kemudian dilanjutkan dengan pembakaran kios masyarakat pendatang di sekitaran pertigaan Kampung Kopo.
Tak lama setelah itu, personel gabungan TNI/Polri tiba di lokasi kejadian.
Petugas selanjutnya mengevakuasi masyarakat, dan mengamankan situasi.
Pukul 01.47 WITA, satu unit mobil pemadam kebakaran milik Pemerintah Daerah (Pemda) Paniai tiba di lokasi dan memadamkan api.
Namun, kobaran api yang sudah terlanjur membesar sulit dipadamkan, sehingga kios ludes terbakar.
Sekira pukul 02.05 WITA, personel Satgas Yonif 527/BY menerbangkan drone untuk mengecek situasi.
Dari pengecekan ini, terlihat ada beberapa anggota TPNPB-OPM berada di belakang sekolah YPPGI Kepas Kepo, depan sekolah, dan di jalan menuju Distrik Bibida.
Lalu sekira pukul 02.45 WITA, guru YPPGI menginformasikan adanya aksi pembakaran bangunan sekolah dan perumahan guru.
Pukul 03.00 WITA, personel gabungan TNI/Polri tiba di lokasi kejadian dan memukul mundur anggota TPNPB-OPM serta mengevakuasi para guru.
Ketika proses evakuasi, personel gabungan sempat mendapat gangguan tembakan dari arah bukit sebelah kanan sekolah.
Beruntung tidak ada korban dari warga sipil maupun personel gabungan.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Seorang Tukang Ojek di Puncak Jaya Papua Tewas Ditembak OPM.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.