Berita Viral

Identitas Pria Tarik Lengan Jokowi di Konawe Sultra, Ternyata Diberhentikan dari PNS Karena Hal Ini

Presiden RI itu nyaris terjungkal ketika sedang konferensi pers di Konawe, Sulawesi Tenggara, Selasa (14/5/2024).

|
Editor: Fadri Kidjab
handover
Simak 5 fakta insiden Presiden Jokowi ditarik sosok mantan Sekretaris Desa Pegawai Negeri Sipil atau Sekdes PNS di Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra). Peristiwa dalam video viral tersebut terjadi saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan keterangan pers dalam kunjungan kerjanya di Provinsi Sultra, pada Selasa (14/02/2024). Insiden seorang pria tarik Presiden Jokowi itu terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Konawe. 

TRIBUNGORONTALO.COM – 'Pak, gaji saya ditahan selama enam tahun oleh negara, Pak," ucap seorang pria tiba-tiba menarik lengan Jokowi.

Presiden RI itu nyaris terjungkal ketika sedang konferensi pers di Konawe, Sulawesi Tenggara, Selasa (14/5/2024).

Lelaki itu pun langsung dihalau oleh Paspampres.

Sementara Jokowi melanjutkan perbincangannya di hadapan media.

Apa sebenarnya yang terjadi?

Insiden dalam video viral terjadi saat Presiden Joko Widodo tengah melayani wawancara pada Selasa (14/05/2024) pagi.

Wawancara tersebut dilakukan seusai Kepala Negara meninjau Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Konawe, Provinsi Sultra.

Pria yang mengenakan batik lengan panjang itu tiba-tiba muncul dari pintu depan RSUD.

Sementara, Presiden Jokowi tengah menjawab pertanyaan wartawan tak jauh dari pintu tersebut.

Pria tersebut sempat menarik lengan Presiden Jokowi hingga membuat posisi Kepala Negara goyah.

Pria yang nekat menerobos dan menarik Presiden Jokowi saat wawancara menyebut gaji tak dibayarkan enam tahun.

Seorang Paspampres pun terlihat menarik tubuh pria tersebut dari belakang.

Sementara, sosok Pasukan Pengamanan Presiden bertubuh besar yang diketahui Kapten Infanteri Windra Sanur pun mendorong pria itu.

“Gaji saya ditahan negara pak,” kata pria tersebut.

“Sudah 6 tahun pak,” ujarnya.

Kapten Windra pun terus mendorong badan pria yang menarik Presiden Jokowi itu ke belakang bersama Paspampres lainnya.

Pria itupun digiring ke dalam pintu RSUD Konawe hingga akhirnya tak terlihat.

Presiden Jokowi pun sempat menoleh ke pria tersebut sebelum akhirnya kembali berdiri ke posisinya semula.

Dia pun kembali melanjutkan wawancara bersama wartawan didampingi Andap Budhi Revianto, Budi Gunadi, Harmin Ramba.

Begitupun Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Qodari yang berdiri di belakang Kepala Negara.

Belakangan terungkap siapa sosok pria yang menerobos dan menarik Presiden Jokowi di RSUD Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), tersebut.

Pria dalam video viral beredar tersebut bahkan nekat menerobos barigade Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Termasuk Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto yang mendampingi Kepala Negara saat konferensi pers tersebut.

Siapakah pria itu?

Berdasarkan kartu tanda penduduk (KTP) miliknya, pria tersebut diketahui bernama Mahyuddin SSos.

Dalam KTP tersebut, tertulis pekerjaannya seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Sosoknya lahir di Kota Kendari, Provinsi Sultra, pada 5 Juni 1974 atau kini berusia 49 tahun dan beberapa pekan lagi usia 50 tahun.

PNS tersebut beralamat di Kelurahan Awuliti, Kecamatan Lambuya, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Berdasarkan informasi dihimpun TribunnewsSultra.com, sosok pria tersebut juga dikabarkan seorang sekretaris desa atau sekdes.

Namun, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Konawe, Suparjo, menyebutnya mantan PNS Sekdes.

"Beliau sebelumnya sekretaris desa berstatus PNS di Desa Awuliti," katanya.

Sosok Mahyuddin disebutkan sudah diberhentikan sebagai PNS oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN)  atas dugaan pelanggaran.

"Tahun 2022 diberhentikan atas dugaan pemalsuan ijazah," jelas Suparjo.

Diapun memastikan sosok Mahyuddin tak lagi memiliki hak menerima gaji PNS dan tidak terdaftar di BKN.

"Tidak ada penahanan gaji karena yang bersangkutan bukan lagi PNS," ujar Suparjo.

Respons Pihak Istana

Pihak istana juga akhirnya buka suara terkait peristiwa ini.

Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana mengatakan pria tersebut diketahui merupakan pegawai di Kecamatan Lambuya, Kabupaten Konawe.

Ia nekat tarik lengan Jokowi lantaran ingin mengadukan persoalan terkait status kepegawaiannya.

"(Ingin menyampaikan) isu terkait status kepegawaian PNS yang bersangkutan di Kecamatan Lambuya, Kabupaten Konawe," ujar Yusuf saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa.

Namun, Yusuf tak merinci lebih jauh masalah status kepegawaian yang sampai membuat pria itu nekat menarik lengan Jokowi.

Saat ini, persoalan itu sudah mendapatkan atensi dari pemerintah daerah setempat. Nantinya status kepegawaian pria tersebut akan dijelaskan oleh Bupati Konawe.

"Bupati akan menjelaskan tentang status kepegawaian yang bersangkutan," tutur Yusuf.

Diberitakan sebelumnya, anggota pasukan pengamanan kepresidenan (Paspampres) mengamankan seorang pria yang tiba-tiba menghampiri Presiden Joko Widodo saat sedang melakukan sesi keterangan pers di RSUD Kabupaten Konawe, Sulawesi Utara (Sultra) pada Selasa.

Peristiwa itu terjadi saat Presiden baru saja membuka sesi konferensi pers.

Dilansir tayangan Kompas TV, saat Presiden Jokowi berbicara tiba-tiba seorang pria berbaju batik coklat berjalan dari arah belakang untuk menghampiri Kepala Negara.

"Pak, gaji saya sudah ditahan selama enam tahun oleh negara Pak," ujarnya sambil mendekati Presiden.

Saat akan menggapai Presiden, pria tersebut langsung dihalau oleh anggota Paspampres yang langsung membawanya kembali mundur ke belakang.

Presiden sempat tersenggol Paspampres saat akan menghalau pria tersebut.

Namun, Kepala Negara langsung kembali bersiap untuk melanjutkan keterangan pers kepada wartawan.

 

(TribunSultra/ Kompas.com)

 

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSultra.com

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved