Pedagang Dodol dan Nasi Bulu Mulai Menjamur di Tugu Ketupat Gorontalo

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Dua hari jelang perayaan Hari Ketupat, pedagang dodol dan nasi bulu mulai menjamur di kawasan Tugu Ketupat.

Tugu ikonik di Jalan Trans Sulawesi Desa Yosonegoro, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo itu ramai pengunjung pada Senin (15/4/2024).

Masyarakat lalu lalang membawa bambu yang diperkirakan digunakan sebagai wadah memasak nasi bulu.

Selain itu, lapak dagangan yang bisanya menjual nasi bungkus kini telah mengubah menunya menjadi nasi bulu dan dodol.

Seperti diketahui, dua kudapan itu menjadi ciri khas perayaan Hari Ketupat di Gorontalo khususnya di Kampung Jawa.

Sebagian besar penjual merupakan masyarakat Desa Ombulo, Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo. Rata-rata dodol dan nasi bulu dijual dengan harga yang sama.

"Iya pokoknya kita yang di sini sampai yang di bagian Tugu Ketupat menjualnya dengan harga yang sama," Irma Majid (36) ketika ditanya persamaan harga nasi bulu di Tugu Ketupat.

Harga dodol per bungkusnya dijual seharga Rp 5 ribu rupiah. Sementara nasi bulu per bambu dijual seharga Rp 50 ribu.

"Kalu makan di tempat, satu potong nasi Rp 2 ribu dan satu tusuk sate Rp 2.500," rincinya.

Irma mengaku harga nasi bulu per ujung mengalami kenaikan. Dari sebelumnya Rp 30 ribu menjadi Rp 50 ribu.

Bukan tanpa alasan, menurutnya kenaikan harga jual dikarenakan harga beras pulo turut naik.

"Sudah naik sekali, dari awalnya Rp 600-700 ribu, sekarang sudah sampai Rp 1,1 juta," tandasnya.

Meski begitu, animo masyarakat setempat untuk tetap merayakan lebaran ketupat tetap tinggi.

"Mungkin sudah menjadi ciri khas kami di sini, jadi mau bagaimana pun tetap buat," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Ikuti saluran Tribun Gorontalo di WhatsApp: KLIK DISINI