Wisata Hiu Paus Gorontalo Jadi Primadona di Musim Liburan

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Wisata hiu paus di Gorontalo menjadi primadona di musim liburan, terutama saat natal dan tahun baru (nataru) kemarin. 

Wisatawan lokal dari Sulawesi Utara berbondong-bondong datang untuk menyaksikan hewan langka ini.

"Memang bulan kemarin sampai bulan ini yang paling banyak datang itu dari Manado (Sulawesi Utara)," ujar Salim Latif, pengelola pangkalan empat wisata hiu paus.

Menurut Salim, pengunjung hiu paus ini membludak pada hari-hari setelah natal. Banyak pelancong yang datang menyaksikan Rhincodon typus ini.

"Ada terus pengunjung hingga sore," lanjutnya.

Padahal menurut Salim, pada hari-hari biasanya pengunjung hanya akan datang pada pagi hari. Namun pasca natal, pengunjung membludak hingga sore.

"Namun, pengunjung biasanya akan membludak pada waktu setelah lebaran," katanya.

Seolah menyambut kedatangan wisatawan, hiu paus pun ikut bermunculan hingga empat ekor pada bulan Desember 2023.

"Kemarin itu sampai empat ekor yang muncul, bertepatan dengan banyaknya pengunjung saat itu," jelasnya.

Berdasarkan hasil identifikasi, ada setidaknya 13 ekor individu yang bergantian muncul ke permukaan laut Botubarani, Bone Bolango.

Saat ini kata Salim Latif, pihaknya sudah mengetahui soal penanganan kemunculan Hiu Paus, terutama terkait batasan interaksi. 

Wisata hiu paus di Gorontalo merupakan salah satu destinasi wisata alam yang populer di Indonesia. Wisatawan dapat melihat hiu paus dari jarak dekat dengan menggunakan perahu.

Hiu paus merupakan spesies ikan terbesar di dunia. Habitat Hiu Paus yang terbentang pada perairan tropis hingga subtropis membuat spesies ini cukup mudah ditemukan di perairan Indonesia khususnya di Gorontalo.

Hiu Paus dikategorikan sebagai hewan yang bermigrasi atau memiliki jangkauan wilayah yang luas.

Mereka bermigrasi dari Gorontalo menuju ke Perairan Laut Bitung, Sulawesi Utara, Lalu ke Sulawesi Tengah dan terakhir kembali ke Gorontalo.

Hiu Paus di Indonesia sendiri telah dilindungi secara penuh melalui undang-undang. (*)