Berita di Gorontalo

BPBD Provinsi Gorontalo Imbau Warga Waspada Hujan Deras

Provinsi Gorontalo sudah memasuki masa penghujan pada akhir November 2023 setelah terjadi kemarau yang cukup panjang.

TRIBUNGORONTALO/PRAILLA KARAUWAN
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencama Daerah (BPBD) Provinsi Gorontalo Ferdi Adam, 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Provinsi Gorontalo sudah memasuki masa penghujan pada akhir November 2023 setelah terjadi kemarau yang cukup panjang.

Hampir setiap hari terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga deras di seluruh Provinsi Gorontalo.

Genangan air seperti yang terjadi di Jl HB Jassin hingga longsor di Kelurahan Pohe selalu menjadi perbincangan hangat di masyarakat Kota Gorontalo saat ini.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencama Daerah (BPBD) Provinsi Gorontalo Ferdi Adam,  mengimbau masyarakat Gorontalo untuk selalu mewaspadai bencana yang akan ditimbulkan dari musim hujan.

"Saya berharap agar masyarakat selalu waspada. Bukan hanya saat musim hujan ini tapi saat musim kering juga," ujarnya kepada TribunGorontalo.com.

BPBD pun siap dan sigap ketika bencana terjadi di Gorontalo.

"Kami selalu siap dan sigap kalau ada bencana," lanjutnya.

Bencana seperti banjir dan longsor pun tak pernah mereka tidak turun.

"Biar bencana kecil atau yang bagaimana, kami (kami) tetap turun," imbuhnya.

Katanya, masyarakat yang ada di bantaran sungai dan yang berada di pegunungan di Provinsi Gorontalo diminta untuk tetap berjaga dan waspada.

"Saya harap dapat waspada apalagi dibantaran sungai Bone dan Bolango karena itu rawan terjadi banjir, masyarakat pegunungan juga begitu," tutupnya.

Kala Ulang Banjir 2006, BWS Gorontalo Minta Warga Waspada Banjir

Koordinator Komunikasi Publik BWS Sulawesi Gorontalo II, Olden Winarto
Koordinator Komunikasi Publik BWS Sulawesi Gorontalo II, Olden Winarto (TRIBUNGORONTALO/HERJIANTO TANGAHU)

Memasuki musim hujan, Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi Gorontalo II minta warga yang bermukim di bantaran sungai untuk waspada.

Dalam hidrologi dikenal istilah kala ulang. Istilah tersebut adalah periode hipotetik, di mana besaran debit air hujan dan cuaca akan kembali terulang mengikuti polanya.

"Kala ulang biasanya diperhitungkan setiap 10 tahun, 15 tahun, 25 tahun hingga 50 tahun," rinci Olden Winarto, Koordinator Komunikasi Publik BWS Sulawesi Gorontalo II, Jumat (1/30/2023).

Olden merefleksikan kembali kejadian banjir besar di Kota Gorontalo 2006 silam. 

"Saat itu saya turun sebagai koordinator, dimana Sungai Bone dan Sungai Bulango meluap dan permukaan air laut naik," terangnya.

Setelah 17 tahun kejadian itu berlalu, Olden merasa mawas diri dengan tragedi tersebut.

Pasalnya saat ini, beberapa warga di Kota Gorontalo, Kabupaten Gorontalo dan Bone Bolango sudah banyak bermukim di bantaran sungai.

Olden menilai jika makin tingginya okupasi lahan, maka daya rusak saat air meluap juga akan tinggi.

Sebelum terlambat, Olden menghimbau untuk masyarakat yang bermukim di bantaran kedua sungai itu, agar tetap waspada.

"Meski di hilir (kota dan permukiman) tidak hujan, bisa jadi hulunya yang hujan," ulasnya.

Selain dua sungai itu, khusus di Kabupaten Gorontalo terdapat beberapa sungai yang dinilai juga berpotensi meluap saat banjir.

"Bahkan ada yang jadi area langganan," timpalnya.

Salah satu sungai besar di kabupaten Gorontalo adalah Sungai Bionga.

Namun menurut Olden, 70 persen dari wajah sungai Bionga masih dalam pengelolaan yang baik.

Meski begitu terdapat dua sungai yang dinilai sering mengalami banjir saat musim hujan.

"Sungai yang dari arah utara, itu Sungai Alo, dan sungai dari arah Bongomeme itu Sungai Pohu," jelasnya.

Kedua sungai itu kemudian bertemu dan menjadi Sungai Alopohu.

"Sungai ini yang menjadi penyebab banjir di Kabupaten Gorontalo khususnya di Kecamatan Tibawa," ungkap Olden.

Pihaknya sejauh ini telah melakukan beberapa upaya penanggulangan dampak yang ditimbulkan banjir.

"Tetap ada pekerjaan berupa tanggul dan juga yang lain-lain. Termaksuk proyek strategi nasional (PSN) Waduk Bulango Ulu adalah upaya dari kita untuk mereduksi air yang nanti akan mengaliri Sungai Bolango," tandanya. (PRAILLA/JIAN)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved